Kalender Liturgi 09 Mei 2024
Kamis Paskah VI
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I: Kis 1:1-11
Mazmur Tanggapan: Mzm 46:2-3.6-7.8-9
Bacaan II: Ef 1:17-23
Bait Pengantar Injil: Mat 28:19a.20b
Bacaan Injil: Mrk 16:15-20
Bacaan I
Kis 1:1-11
Yesus terangkat disaksikan oleh para rasul.
Bacaan dari Kisah Para Rasul:
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kepada mereka Ia menampakkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu ketika, waktu makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa,sebab — beginilah kata-Nya –“telah kamu dengar dari pada-Ku: Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ, “Tuhan, pada masa inikah Engkau mau memulihkan kerajaan bagi Israel?” Jawab-Nya, “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, kamu akan menerima kuasa, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria, dan sampai ke ujung bumi.” Sesudah mengatakan demikian, terangkatlah Yesus disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Yesus naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka. Kedua orang itu berkata kepada mereka, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus yang terangkat ke surga meninggalkan kamu ini akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 46:2-3.6-7.8-9
R:6
Kota kediaman Allah tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
*Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
*Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi. Bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerajaan goncang, Ia memperdengarkan suara-Nya, dan bumi pun hancur.
*Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.
Bacaan II
Ef 1:17-23
Allah mendudukkan Yesus di sebelah kanan-Nya dalam surga.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus
kepada Jemaat di Efesus:
Saudara-saudara, kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mahamulia, aku memohon supaya Ia memberikan kamu Roh hikmat dan Wahyu untuk mengenal Dia dengan benar; supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya, yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan akan diwarisi oleh orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya. Kekuatan itu sesuai dengan daya kuasa Allah yang berkarya di dalam Kristus, yakni kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati serta mendudukkan Dia di sebelah kanan Allah dalam surga. Di situ Kristus jauh lebih tinggi daripada segala pemerintah dan penguasa, kekuasaan dan kerajaan serta tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini, melainkan juga di dunia yang akan datang. Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan Allah kepada Jemaah sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat itulah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan diri-Nya, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Mat 28:19a.20b
Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku. Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.
Bacaan Injil
Mrk 16:15-20
Yesus terangkat ke surga,l alu duduk di sebelah kanan Allah.
Inilah Injil Suci menurut Markus:
Pada suatu hari Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati menampilkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan:
Sebuah peristiwa atau kejadian yang menakjubkan sekaligus membahagiakan kita sering kita menceritakannya berulang ulang atau kalau divideokan pasti kita akan terus menerus menonton sambil memujinya. Anthony Ginting seorang pemain bulutangkis yang unik dengan kepiawaiannya mengecok lawan membuat kita para penggemarnya senang atau gembira ketika dia berhasil mengecoh pemain terbaik. Bahkan kita terus menonton cuplikan videonya itu berulang ulang dan akan terus memposting di berbagai media sosial. Begitupun dengan skill bermain bola dari Ronaldo-nya Indonesia Marselino Ferdinand dengan gaya tiki Taka dan kehebatan Ernanfo Ari yang dengan apik menjaga gawangnya agar tidak terjadi goal. Kita akan dengan bangganya terus memperbincangkan di media sosial.
Hari ini para murid Tuhan Yesus melakukan hal yang sama dengan kita. Mereka begitu takjub melihat bagaimana Tuhan Yesus dengan jiwa dan raga meninggalkan mereka dan naik ke Surga tempat Bapa bersemayam. Lukas dalam bacaan pertama hari ini mengingatkan Teofilus tentang buku yang ditulisnya mengenai Yesus sampai dengan hari kenaikan Tuhan ke Surga. Dalam suratnya sekali lagi Lukas menceritakan kejadian atau peristiwa ketika Tuhan Yesus mau meninggalkan mereka. Pada suatu ketika, waktu makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa. Ada banyak pertanyaan dari para murid yang kebingungan tetapi Yesus tidak menjawab dan menutup pembicaraanNya dengan berkata: “kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, kamu akan menerima kuasa, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria, dan sampai ke ujung bumi.” Setelah kata kata ini Tuhan Yesus terangkat ke Surga. Seperti ketika kita takjub dengan peristiwa yang luar biasa sebagaimana ilustrasi awal demikian juga terjadi pada para murid Yesus sehingga mereka ditegur oleh dua malaikat “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus yang terangkat ke surga meninggalkan kamu iniakan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga.”
Saat itu ada berbagai pikiran yang berkecamuk pada mereka. Ada yang menghayal mengapa tidak bersama Sang Guru terangkat ke Surga? Mengapa Tuhan tega meninggalkan mereka dengan cara seperti ini? Pikiran mereka buyar ketika malaikat menegur mereka bahwa mereka harus pulang dan melaksanakan apa yang diperintahkan Tuhan Yesus. Kalau mau tetap bersama Yesus maka ikutilah perintahNya: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum”.
Mereka tidak perlu takut karena Rohkudus akan menyertai mereka. Roh Kudus turun ke atas mereka dan mereka akan menerima kuasa dan akan menjadi saksi-Nya di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria, dan sampai ke ujung bumi. Yesus menegaskan lagi dalam Injil hari ini: “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Kenaikan ke surga dipahami sebagai kembali-Nya Yesus kepada Bapa-Nya, setelah selama empat puluh hari Ia menampakkan diri kepada para murid-Nya untuk mematangkan hubungan mesra para murid dengan Yesus yang bangkit. Dengan kembali kepada Bapa maka arah perjuangan para murid diperjelas. Seluruh kehidupan bersama Yesus melalui pengalaman penderitaan, wafat dan kebangkitan-Nya memberikan makna dan nilai istimewa dalam perjalanan menuju Bapa.
Peristiwa kenaikan Yesus ke surga merupakan sebuah penugasan bagi para murid untuk mewartakan kasih karunia Allah kepada manusia. Dengan memberkati para murid Yesus mempercayakan tugas pewartaan kepada mereka. Mereka kembali ke Yerusalem dengan penuh sukacita, dan mewartakan kegembiraan itu kepada sesama, menjadi saksi yang tangguh dan handal bagi dunia. Yerusalem merupakan kota persiapan; dan di situlah para murid mempersiapkan diri untuk tugas kerasulan. Yerusalem adalah kota keselamatan Allah. Di situlah Allah melaksanakan karya keselamatan-Nya dalam kehidupan Yesus, wafat dan kebangkitan-Nya. Itulah juga makna kenaikan Tuhan Yesus bagi kita para pengikutNya.
Pertama, kita disadarkan untuk tidak mengambil jalan pintas atau secara instan untuk mencapai kesuksesan atau keberhasilan. Banyak orang tidak mau bersusah susah sehingga menghalalkan segala cara untuk kesenangan duniawi mereka. Antony, Marselino dan mereka yang hebat dalam bidang masing masing harus melalui latihan yang keras sehingga seperti itu.
Kedua, Tugas yang diberikan kepada para murid juga dibebankan kepada kita. Kita tidak usah takut karena Rohkudus akan menyertai kita.
Ketiga, kenaikan Tuhan Yesus ke Surga juga membawa dampak untuk kita yakni Tuhan menyiapkan tempat bagi kita yang percaya kepada-Nya. Dia pernah bersabda:”Jangan takut dan gelisah, di Rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Aku pergi ke sana untuk menyiapkannya bagimu”. Oleh karena itu tempat tinggal kita di dunia ini hanyalah sementara. Kita harus menyiapkan diri kita untuk tinggal bersama Yesus dengan menyebarkan ajaranNya ke seluruh dunia terutama lewat sikap hidup kita dalam berbangsa dan bernegara.
Kita jangan saja memandang ke Langit tetapi marilah kita pergi ke tempat kita diutus oleh Tuhan. Amin