Kudus dalam kebenaran

Kalender Liturgi 15 Mei 2024

Rabu Paskah VII

Warna Liturgi: Putih

Bacaan I: Kis 20:28-38

Mazmur Tanggapan: Mzm 68:29-30.33-35a.35b-36c

Bait Pengantar Injil: Yoh 17:17b.a

Bacaan Injil: Yoh 17:11b-19

 

Bacaan I

Kis 20:28-38

Aku menyerahkan kamu kepada Tuhan yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu suatu bagian yang telah ditentukan.

 

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

 

Dalam perpisahan dengan para panatua jemaat dari Efesus, Paulus berkata, “Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri. Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar supaya mengikut mereka. Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata. Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya,yang berkuasa membangun kamu dan berkuasa pula menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan. Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluan dan keperluan kawan-kawan seperjalananku. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” Sesudah mengucapkan kata-kata itu,Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua. Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu, dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia. Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena Paulus katakan,bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

Mazmur Tanggapan

Mzm 68:29-30.33-35a.35b-36c

R:33a

Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!

 

*Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami. Demi bait-Mu di Yerusalem, raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu.

*Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah,bermazmurlah bagi Tuhan, bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala. Perhatikanlah, Ia memperdengarkan suara, suara-Nya yang dahsyat! Akuilah kekuasaan Allah.

*Kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuasaan-Nya di dalam awan-awan. Terpujilah Allah!

 

Bait Pengantar Injil

Yoh 17:17b.a

Firman-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.

 

Bacaan Injil

Yoh 17:11b-19

Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita.

 

Inilah Injil Suci menurut Yohanes:

 

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku. Aku telah menjaga mereka, dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu. Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka, dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia. Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

Renungan: 

Kedua bacaan hari ini menonjolkan sosok dua pribadi yang mencintai orang orang yang pernah hadir dalam hidup mereka. Ungkapan cinta mereka yang tulus disampaikan ketika mereka hendak berpisah dengan orang orang yang dicintai. Perpisahan memang sebuah situasi yang sangat sulit bagi pribadi pribadi yang saling mencintai.

Ada beberapa hal yang kita perhatikan kemiripan proses perpisahan antara Tuhan Yesus dengan para muridNya dan Rasul Paulus dengan para penatua di Efesus.

Pertama, Nasihat nasihat bijaksana. Memang dalam bacaan Injil hari ini kita tidak mendengar tentang nasihat nasihat Yesus tapi Injil hari ini merupakan kesinambungan dari bacaan bacaan hari hari sebelumnya. Nasihat nasihat itu pasti berhubungan dengan apa yang telah diajarkan atau dilakukan oleh kedua tokoh ini. Paulus menasehati supaya berjaga jagalah. Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawananmu. Yesus pernah mengatakan kepada para murid untuk berjaga jaga terhadap ragi orang Farisi dan para pemimpin Yahudi. Maksud dari nasihat ini mau mengatakan bahwa walaupun sudah menjadi pengikut Yesus ataupun sudah diurapi Rohkudus namun dunia dan kejahatan selalu menghantui perjalanan hidup manusia.

Kedua, penyerahan orang orang yang dicintai kepada Tuhan Allah. Yesus menyerahkan para muridNya dengan mengatakan: “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.” Yesus meminta Bapa untuk memelihara para muridNya dalam nama Bapa. Itu berarti Tuhan Yesus sepenuhnya menyerahkan kepada Bapa apa yang telah dilakukan selama bersama mereka. Selama bersama mereka Dia sudah memelihara mereka supaya tetap kudus dan itu atas perintah Bapa. Dia tidak bertindak atas kehendak sendiri melainkan kehendak Allah Bapa. Santo Paulus pun menyatakan kepada para penatua bahwa dia menyerahkan mereka kepada Tuhan: “Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan berkuasa pula menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan.”

Ketiga, penyerahan kepada Tuhan itu melalui sebuah dialog yang kita sebut dengan doa. Injil mengatakan bahwa “Dalam perjamuan malam terakhirYesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya”. Begitupun dengan Santo Paulus setelah menasihati mereka, dia mengajak mereka berdoa: “Sesudah mengucapkan kata-kata itu, Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua.”

Mengapa pentingnya berdoa. Berdoa berarti berdialog dengan Bapa di Surga. Berdialog dengan sikap menyerahkan seluruh diri dan keputusan kepada Tuhan atau Bapa. Setiap keputusan atau rencana yang akan dijalankan harus dikomunikasikan dengan Bapa. Kemarin kita baru merayakan hari komunikasi. Jadi penting untuk berkomunikasi dengan yang mengutus. Berdoa berarti membiarkan kehendak Allah yang terjadi bukan kehendak siapapun.

Keempat, kehendak Tuhan adalah agar semua manusia menjadi kudus. Santo Paulus dalam doanya pada bagian akhir mengatakan: “Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan berkuasa pula menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan”. Tuhan Yesus juga meminta Bapa agar menguduskan para muridNya: “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia. Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.”. Itulah tujuan utama Bapa mengutus PutraNya ke dunia agar semua orang dikuduskan dan bersatu dengan Sang Pencipta dalam kerajaanNya yang abadi.

Apa relevansinya untuk kita para pengikut Yesus? Pertama tama kita perlu mengikuti jejak Santo Paulus yang selalu mengikuti kehendak Tuhan. Untuk itu kita harus menyerahkan hidup kita kepada Tuhan dengan menjalin hubungan yang mesra melalui doa. Doa itu sangat penting agar Rahmat Allah dan KehendakNya lah yang merajai hidup kita. Dengan itu kita akan menjadi kudus seperti yang dikehendaki Bapa. Amin

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *