Yesus: Tuhan Atas Hari Sabat

Yesus: Tuhan Atas Hari Sabat 

Kalender Liturgi 16 Jan 2024
Selasa Pekan Biasa II
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: 1Sam 16:1-13
Mazmur Tanggapan: Mzm 89:20.21-22.27-28
Bait Pengantar Injil: Ef 1:17-18
Bacaan Injil: Mrk 2:23 -28

Bacaan I
1Sam 16:1-13
Samuel mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya,
dan berkuasalah Roh Tuhan atas Daud.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel:

Setelah raja Saul ditolak, Tuhan bersabda kepada Samuel,
“Berapa lama lagi kau sujudcita karena Saul?
bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel?
Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah.
Aku mengutusmu kepada Isai, orang Betlehem itu,
sebab di antara anak – anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.”

Tetapi Samuel berkata, “Bagaimana mungkin aku pergi?
Jika Saul mendengar, ia akan membunuh aku.
Maka Tuhan bersabda, “Bawalah seekor lembu muda dan katakan:
Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan.
Kemudian undanglah Isai ke upacara pengorbanan itu,
lalu Aku akan memberitahukan kepadamu
apa yang harus kauperbuat.
Urapilah bagi-Ku orang yang akan Kusebut kepadamu.”

Samuel berbuat seperti yang disabdakan Tuhan,
dan tibalah ia di kota Betlehem.
Para tua-tua di kota itu datang
dengan gemetar dan berkata:
“Adakah kedatanganmu ini membawa selamat?”
Jawab Samuel: “Ya, benar!
Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan.
Kuduskanlah dirimu,
dan datanglah dengan daku ke upacara pengurbanan ini.”
Kemudian Samuel menguduskan Isai
dan anak-anaknya yang laki-laki
dan mengundang mereka ke upacara pengorbanan itu.

Lalu mereka masuk.
Ketika melihat Eliab, Samuel berpikir:
“Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang berdiri yang diurapi-Nya.”
Tetapi bersabdalah Tuhan kepada Samuel,
“Janganlah terpancang pada paras atau perawakan yang tinggi,
karena Aku telah menolaknya.
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah;
manusia melihat apa yang di depan mata,
tetapi Tuhan melihat hati.”

Lalu Isai memanggil Abinadab
dan menyuruhnya lewat di depan Samuel.
Tetapi Samuel berkata kepada Isai,
“Dia ini tidak dipilih Allah!.”
Kemudian Isai menyuruh Syama lewat,
tetapi Samuel berkata,
“Orang ini pun tidak dipilih Tuhan!”
Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel,
tetapi Samuel berkata kepada Isai,
“Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.”

Lalu Samuel berkata kepada Isai, “Inikah semua anakmu?”
Jawab Isai, “Masih tinggal yang bungsu,
tetapi ia sedang menggembalakan domba.”
Kata Samuel kepada Isai, “Suruhlah memanggil dia,
sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum dia datang ke mari.”
Kemudian disuruhnyalah menjemput dia.
Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok.
Lalu Tuhan Bersabda,
“Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.”
Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu
dan mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya.
Sejak hari itu dan berkuasalah Roh Tuhan atas Daud.
Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan
Mzm 89:20.21-22.27-28
R:21a
Aku sudah mendapat Daud, hamba-Ku.

*Pernah Engkau berbicara dalam penglihatan
kepada orang-orang yang Kaukasihi.
Engkau berkata, “Telah Kutaruh mahkota
di atas kepala seorang pahlawan,
telah Kutinggikan seorang pilihan dari antara bangsa itu.

*Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku;
Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus,
maka tangan-Ku tetap menyertai dia,
bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.

*Dia pun akan berseru kepada-Ku, ‘Bapakulah Engkau,
Allahku dan gunung batu keselamatanku.’
Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung,
menjadi Yang Tertinggi di antara raja-raja bumi.

Umpan Pengantar Injil
Ef 1:17-18
Bapa Tuhan kita Yesus Kristus
akan mengeluarkan mata budi kIta,
agar kita mengenal harapan panggilan kita.

Bacaan Injil
Mrk 2:23-28
Hari Sabat diadakan untuk manusia,
dan bukan manusia untuk hari Sabat.

Inilah Injil Suci menurut Markus:

Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum,
dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum.
Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihat!
Mengapa mereka melakukan sesuatu
yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?”
Jawab Yesus kepada mereka,
“Belum pernahkah kamu membaca apa yang dilakukan Daud,
ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan?
Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah
waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung
lalu makan roti sajian
– yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam- imam –
dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya?”
Lalu kata Yesus kepada mereka,
“Hari Sabat diadakan untuk manusia
dan bukan manusia untuk hari Sabat,
jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan Singkat

Dua bacaan Suci pada hari ini mengetengahkan kepada kita dua tokoh yang mirip dalam sejarah keselamatan. Bedanya, satu manusia biasa yaitu Daud dan satunya Putra Allah yaitu Yesus. Kehadiran kedua tokoh ini di dunia diharapkan dapat memerdekakan umat Israel dan umat manusia seluruhnya. Kehadiran Daud hanya menggembirakan umat Israel sedangkan Yesus untuk seluruh dunia. Tuhan yang begitu mencintai umatNya tidak menghendaki umat manusia hidup dalam penderitaan dan dosa. Sikap Saul dan orang Farisi yang sewenang-wenang terhadap bangsa Israel terutama kaum marginal menyebabkan Tuhan kesal.

Akibat kekesalan itu Saul dicopot dan Daud diurapi menjadi raja sedangkan kaum Farisi di zaman Yesus mendapat teguran keras dari Tuhan bahwa hari sabat untuk manusia bukan sebaliknya. Tidak salah mereka menjalankan Sepuluh perintah Allah yakni mengatur hari Sabat secara konsisten tetapi mereka menjalankannya secara kaku dan itu kadang-kadang hanya berlaku untuk masyarakat kecil sedangkan mereka sendiri yang melanggarnya. Yesus kesal dan mencela mereka karena yang harus diutamakan yakni kebahagiaan manusia bukan aturannya. Aturan yang mendorong dan mendorong lebih baik ditiadakannya. Raja Daud saja melintang agar tidak mati kelaparan.

Kita juga kadang kala berkomentar seperti ahli Taurat dan orang Farisi terhadap sesama kita. Kadang-kadang aturan dalam budaya kita perlu juga diubah agar bisa memerdekakan umat manusia. Atau terkadang kita membuat aturan hanya berlaku untuk orang lain sedangkan kita dianggap sebagai orang yang memiliki hak istimewa. Terimakasih Tuhan Yesus sebab kedatanganMu ke dunia sungguh sungguh memerdekakan Kami dan membawa kami menuju kebahagiaan yang sejati. Tuhan melayani

 

Kredit foto: Ilustrasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *