Kalender Liturgi 21 Okt 2024
Senin Pekan Biasa XXIX
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: Ef 2:1-10
Mazmur Tanggapan: Mzm 100:2.3.4.5
Bait Pengantar Injil: Mat 5:3
Bacaan Injil: Luk 12:13-21
Bacaan I
Ef 2:1-10
Tuhan telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus,
dan telah memberi kita tempat di surga bersama dengan Dia.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus:
Saudara-saudara,
kalian dahulu sudah mati karena pelanggaran dan dosamu.
Kalian hidup di dalamnya karena kalian mengikuti jalan dunia ini,
karena kalian mentaati penguasa kerajaan angkasa,
yaitu roh yang kini bekerja di antara orang-orang durhaka.
Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung
di antara orang-orang durhaka itu,
ketika kami hidup dalam hawa nafsu daging,
menuruti kehendak daging serta pikiran yang jahat.
Jadi pada dasarnya kita ini orang-orang yang harus dimurkai,
sama seperti yang lain itu.
Tetapi terdorong oleh kasih-Nya yang besar,
yang telah dilimpahkan kepada kita,
Allah yang kaya dengan rahmat
telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus,
sekalipun kita telah mati karena kesalahan kita.
Jadi kalian diselamatkan berkat kasih karunia.
Di dalam Kristus Yesus itu Allah telah membangkitkan kita juga
dan memberikan tempat di surga bersama dengan Dia.
Dengan demikian Allah bermaksud
di masa yang akan datang
menyatakan kasih karunia-Nya yang berlimpah,
sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
Sebab berkat kasih karunia kalian diselamatkan oleh iman.
Keselamatan itu bukanlah hasil usahamu, melainkan pemberian Allah.
Jadi keselamatan itu bukanlah hasil pekerjaanmu.
Maka jangan sampai ada yang memegahkan diri.
Sebab sesungguhnya kita ini buatan Allah,
diciptakan dalam Kristus Yesus
untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik,
yang dipersiapkan Allah sebelumnya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 100:2.3.4.5
R:3b
Tuhanlah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita.
*Bersorak-sorailah bagi Tuhan,
hai seluruh bumi!
Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita,
datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
*Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah;
Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita;
kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
*Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur,
masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian,
bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
*Sebab Tuhan itu baik,
kasih setia-Nya untuk selama-lamanya,
dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
Bait Pengantar Injil
Mat 5:3
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Bacaan Injil
Luk 12:13-21
Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu? nanti harta yang telah kausediakan itu?
Inilah Injil Suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang.
Salah satu dari mereka berkata kepada Yesus,
“Guru, katakanlah kepada saudaraku,
supaya ia berbagi warisan dengan daku.”
Tetapi Yesus menjawab,
“Saudara, siapakah yang mengangkat Aku
menjadi hakim atau penengah bagimu?”
Kata Yesus kepada orang banyak itu,
“Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan!
Sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya,
hidupnya tidak tergantung dari pada kekayaannya itu.”
Kemudian Ia menceriterakan kepada mereka perumpamaan berikut,
“Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat,
sebab aku tidak punya tempat
untuk menyimpan segala hasil tanahku.’
Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat:
Aku akan merombak lumbung-lumbungku,
lalu mendirikan yang lebih besar,
dan aku akan menyimpan di dalamnya
segala gandum dan barang-barangku.
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku:
Jiwaku, ada padamu banyak barang,
tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya.
Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!’
Tetapi Allah bersabda kepadanya,
‘Hai orang bodoh,
pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu.
Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?
Demikianlah jadinya
dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri,
tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan:
Dunia perpolitikan Indonesia dikagetkan dengan peristiwa meledaknya speed boat yang ditumpangi oleh cabub daerah tertentu. Media memuat berita bukan hanya tentang tragedi yang menimpanya tetapi juga kekayaan yang dikumpulkannya. Ditulis atau diberitakan bahwa kekayaannya selama hidup yang mendekati satu triliun. Seorang sahabat lalu menelpon saya dan menyampaikan tentang kejadian ini, lalu dia berkata bahwa Tuhan Yesus benar dalam sabdaNya. Saya tanyakan Sabda yang mana? Dia menjawab dengan guyonan: Pastor jangan pura pura. Sudah gaharu Cendana pula. Coba baca Injil Lukas 12:13-21 tentang: “Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?” Iya kita bersedih dan mendoakan keselamatan jiwanya. Sebelum membaca Injil ini saya keluar mau memotong rambut. Dalam perjalanan saya melihat seorang bapak yang berumur hampir mendekati 80 sedang memikul dua karung beras merah untuk dijual. Dalam hati saya meronta dan menangis dengan ketidakadilan di dunia ini. Ada yang hidup di atas kelimpahan, makan di restoran mewah setiap hari tetapi ada yang kadang makan sekali dua hari dan sangat menderita. Dua contoh ini mengisahkan bagaimana seorang yang terus mengumpulkan kekayaan demi kesenangan duniawi tetapi tidak dinikmati sedangkan yang lain berjuang keras untuk bertahan hidup tetapi menikmati janji Yesus.
Pernyataan Tuhan Yesus dalam perumpamaan Injil Lukas hari ini terutama tentang “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari pada kekayaannya itu.” menyadarkan kita beberapa hal:
Pertama, hidup di dunia ini fana atau tidak kekal. Dia bersifat sementara karena hanya merupakan persiapan atau jalan menuju hidup abadi.
Kedua, Allah menciptakan manusia sama dan sederajat sebagai citraNya dengan tujuan untuk saling berbagi atau melengkapi.
Ketiga, jangan berlebihan mengumpulkan kekayaan jasmani apalagi dengan cara yang tidak halal karena itu bukan sebagai jaminan untuk hidup abadi. Oleh karena itu kita harus mengumpulkan kekayaan rohani yang akan menjamin hidup abadi.
Ketiga, kekayaan rohani sudah disampaikan oleh Tuhan Yesus yaitu hidup berbagi atau lebih mentereng kita sebut dengan mengamalkan kasih. Itulah menjadi hukum utama yang ditekankan oleh Tuhan Yesus kepada para pengikutiNya kalau mau selamat di akhirat. Berlomba lomba untuk mengejar kekayaan rohani agar kita selamat.
Oleh karena itu kita harus meninggalkan manusia lama dengan cara hidup yang menyesatkan sebagaimana dikatakan Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus. Paulus mengatakan kita harus mati terhadap dosa dan kedurhakaan karena kita sudah mengenal Yesus dan ajaranNya. Iman kita kepada Tuhan Yesus akan menyelamatkan kita dan keselamatan itu bukan karya kita melainkan Pemberian Allah. Lebih lanjut Paulus mengatakan bahwa “keselamatan itu bukanlah hasil pekerjaanmu.
Maka jangan sampai ada yang memegahkan diri. Sebab sesungguhnya kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya.”
Tuhan memberkati.
Amin.