Allah memanggil dengan kasih

Allah memanggil dengan kasih

Kalender Liturgi 19 Jan 2024
Jumat Pekan Biasa II
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: 1Sam 24:3-21
Mazmur Tanggapan: Mzm 57:2.3-4.6.11
Bait Pengantar Injil: 2Kor 5:19
Bacaan Injil: Mrk 3:13-19

Bacaan I
1Sam 24:3-21
Aku tidak akan menjamah Saul,
sebab dialah orang yang diurapi Tuhan.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel:

Pada suatu hari
Saul mengambil tiga ribu orang pilihan dari seluruh orang Israel,
lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya
di gunung batu Kambing Hutan.
Maka sampailah Saul ke kandang-kandang domba di tepi jalan.
Di sana ada gua,
dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat,
tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian dalam gua itu.
Lalu berkatalah orang-orang itu kepada Daud,
“Telah tiba hari yang dikatakan Tuhan kepadamu:
Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu.
Maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik!”

Maka Daud bangun,
lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.
Kemudian berdebar-debarlah hati Daud,
karena ia telah memotong punca Saul.
Lalu ia berkata kepada orang-orangnya,
“Dijauhkan Tuhanlah kiranya daripadaku
untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku,
kepada orang yang diurapi Tuhan;
dijauhkanlah aku dari menjamah dia,
sebab dialah orang yang diurapi Tuhan.”
Dengan perkataan itu Daud mencegah orang-orangnya;
ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul.

Sementara itu Saul bangun meninggalkan gua,
hendak melanjutkan perjalanannya.
Maka bangunlah Daud,
ia keluar dari dalam gua itu dan berseru kepada Saul dari belakang,
katanya, “Tuanku raja!”
Saul menoleh ke belakang.
Maka Daud berlutut dengan mukanya ke tanah
dan sujud menyembah.
Lalu berkatalah ia kepada Saul,
“Mengapa engkau percaya
akan perkataan orang-orang yang mengatakan:
Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu?
Ketahuilah, pada hari ini Tuanku sendiri melihat,
bahwa hari ini Allah menyerahkan engkau
ke dalam tanganku dalam gua itu.
Ada orang yang menyuruh aku membunuh engkau,
tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku:
Aku tidak akan menjamah tuanku itu,
sebab dialah orang yang diurapi Tuhan.
Lihatlah ini, Bapaku!
Lihatlah punca jubahmu dalam tanganku.
Dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu
dengan tidak membunuh engkau,
dapatlah kauketahui dan kaulihat,
bahwa tanganku bersih dari kejahatan dan pengkhianatan,
dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau,
walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku.
Tuhan kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau!
Tuhan kiranya membalaskan aku kepadamu,
tetapi tanganku tidak akan memukul engkau;
seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan:
Dari orang fasiklah timbul kefasikan.
Sungguh, tanganku tidak akan memukul engkau.
Terhadap siapakah raja Israel keluar berperang?
Siapakah yang kaukejar? Anjing mati! Seekor kutu saja!
Sebab itu Tuhan kiranya menjadi hakim
yang memutuskan perkara kita!
Kiranya Dia memperhatikan dan memperjuangkan perkaraku!
Kiranya Ia memberi keadilan kepadaku
dengan melepaskan aku dari tanganmu.”

Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu,
berkatalah Saul, “Suaramukah itu, ya anakku Daud?”
Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul.
Katanya kepada Daud, “Engkau lebih besar daripada aku,
sebab engkau telah melakukan yang baik kepadaku,
padahal aku melakukan yang jahat kepadamu.
Telah kautunjukkan pada hari ini,
betapa engkau telah melakukan yang baik kepadaku:
Walaupun Tuhan telah menyerahkan aku ke dalam tanganmu,
engkau tidak membunuh aku.
Apabila seseorang menangkap musuh,
masakan dilepaskannya dia pergi dengan selamat?
Tuhan kiranya membalaskan dengan kebaikan
apa yang kaulakukan kepadaku pada hari ini.
Dari ini semua, sesungguhnya aku tahu,
bahwa engkau pasti menjadi raja
dan jabatan raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan

Mzm 57:2.3-4.6.11
R:2a
Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku.

*Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku,
sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung;
Di bawah sayap-Mu aku akan bernaung
sampai berlalu malapetaka ini.

*Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi,
kepada Allah yang mengerjakan segalanya bagiku.
Kiranya Ia mengirim utusan dari sorga
dan menyelamatkan daku,
mencegah orang-orang yang menganiaya aku;
Semoga Allah mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya.

*Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah!
Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi!
Sebab, kasih setia-Mu menjulang setinggi langit,
dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan.

Bait Pengantar Injil
2Kor 5:19
Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya
dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Bacaan Injil
Mrk 3:13-19
Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya
untuk menyertai Dia.

Inilah Injil Suci menurut Markus:

Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit.
Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya
dan mereka pun datang kepada-Nya.
Ia menetapkan dua belas rasul untuk menyertai Dia,
untuk diutus-Nya memberitakan Injil,
dan untuk menerima dari Dia kuasa mengusir setan.
Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah:
Simon, yang diberi-Nya nama Petrus,
Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya,
yang keduanya Ia diberi nama Boanerges,
yang berarti anak-anak guruh;
selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas,
Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot,
dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan Singkat

Tuhan menghendaki agar semua manusia memperoleh keselamatan. Oleh karena itu Dia memanggil kita semua dengan nama kita masing-masing dan dengan cara yang berbeda untuk mengikuti Doa dan melaksanakan kehendakNya. Dalam panggilanNya, Tuhan menghendaki partisipasi kita untuk menjawabnya dalam perjalanan hidup kita.

Dalam bacaan pertama, Daud dipanggil dan dipilih Tuhan dengan cara yang unik. Sementara dia menggembalakan kawanan domba dan kambingnya diurapi Tuhan melalui Samuel. Partisipasinya yang pertama yakni dia mengambil bagian dalam perang melawan bangsa Filistin dengan menumbangkan Goliath. Hari ini dia menunjukkan diri sebagai anak Tuhan dengan perang damai melawan raja Saul. Sebagai manusia, dia menghadapi sebuah pilihan yang membingungkan: membunuh atau membiarkan dia hidup. Dia menyadari bahwa kemenangan diraih bukan hanya dengan membinasakan melainkan membiarkan orang hidup dan bertobat. Dia memilih tidak untuk menghabisi nyawa raja tetapi membiarkan dia hidup. Pilihan kedua diambilnya karena dia menyadari bahwa hanya Tuhan yang berhak atas hidup dan mati manusia apalagi atas hidup orang yang diurapi Tuhan. Selain itu dia menghendaki agar raja bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Itu panggilan Daud karena ketulusan dan kemurahan hatinya terhadap musuh maka dia semakin dicintai Tuhan. Itulah hukum Kasih dalam Perjanjian Lama.

Dalam bacaan Injil Tuhan yang memulai karyaNya di dunia membutuhkan kerjasama manusia. Tuhan juga membutuhkan partisipasi umatNya dalam sejarah keselamatan umat manusia. Oleh karena itu Dia mulai memanggil dan memilih para muridNya. Kita tahu bahwa pemanggilan 12 muridNya adalah simbol keterwakilan dari ke-12 suku Israel dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Dengan itu Tuhan mau mengatakan bahwa kita semua dipanggil untuk mencapai keselamatan tetapi dengan cara dan tugas yang berbeda beda. Walaupun cara dan tugas yang berbeda namun tujuan utama kita dipanggil yakni mengamalkan hukum Tuhan yakni hukum Kasih. Kasihlah Tuhan Allahmu dengan segenap hati dan dengan segenap akal budimu dan hukum kedua yang sama nilainya yakni kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Itulah tujuan Tuhan memanggil dan memilih kita menjadi muridNya yakni menegakkan hukum kasih dan membawa sesama kepada keselamatan. Amin

2 thoughts on “Allah memanggil dengan kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *