Kalender Liturgi 11 Nov 2024
Senin Pekan Biasa XXXII
PW S. Martinus dr Tours, Uskup
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I: Tit 1:1-9
Mazmur Tanggapan: Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6
Bait Pengantar Injil: Flp 2:15-16
Bacaan Injil: Luk 17:1-6
Bacaan I
Tit 1:1-9
Angkatlah penatua-penatua seperti yang telah kupesankan kepadamu.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus:
Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus,
yang ditugaskan memelihara iman para pilihan Allah
serta pengetahuan akan kebenaran,
seperti nampak dalam ibadah kita;
jadi berdasarkan pengharapan akan hidup kekal,
yang sebelum permulaan zaman
sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta,
yang pada waktu yang ditetapkan-Nya telah menyatakan sabda-Nya
dalam pewartaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku
sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita.
Kepada Titus, anakku yang sejati dalam iman bersama:
Kasih karunia dan damai sejahtera
dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita,
menyertai engkau.
Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud,
supaya engkau menyelesaikan apa yang masih harus diatur,
dan supaya engkau mengangkat penatua-penatua di setiap kota,
seperti yang telah kupesankan kepadamu.
Panatua-panatua itu haruslah orang yang tak bercacat,
yang mempunyai satu isteri saja,
yang anak-anaknya hidup beriman,
dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh
atau hidup tidak tertib.
Sebab sebagai pengatur rumah Allah
seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh,
bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah,
melainkan suka memberi tumpangan, dan suka akan yang baik,
bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri,
dan berpegang pada perkataan yang benar,
yang sesuai dengan ajaran yang sehat,
supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu,
dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6
R:6
Itulah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
*Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya,
jagat dan semua yang diam di dalamnya.
Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan,
dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
*Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan?
Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya,
yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan,
dan tidak bersumpah palsu.
*Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan
dan keadilan dari Allah, penyelamatnya.
Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan,
yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
Bait Pengantar Injil
Flp 2:15-16
Hendaknya di dunia ini kalian bersinar seperti bintang-bintang sambil berpegang pada firman kehidupan.
Bacaan Injil
Luk 17:1-6
Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari
dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata, ‘Aku menyesal’,
engkau harus mengampuni dia.
Inilah Injil Suci menurut Lukas:
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
“Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan!
Tetapi celakalah orang yang menyebabkannya.
Lebih baik baginya
jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya,
lalu ia dilemparkan ke dalam laut,
daripada ia menyesatkan salah seorang yang lemah ini.
Jagalah dirimu!
Jika saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia.
Dan jika ia menyesal, ampunilah dia.
Bahkan jika ia berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari
dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata, ‘Aku menyesal,’
engkau harus mengampuni dia.”
Lalu para rasul berkata kepada Tuhan,
“Tambahkanlah iman kami!”
Tetapi Tuhan menjawab,
“Jika kalian memiliki iman sebesar biji sesawi,
kalian dapat berkata kepada pohon ara ini,
‘Tercabutlah engkau dan tertanamlah di dalam laut,’
maka pohon itu akan menurut perintahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan:
Melihat semakin melonjaknya jumlah penduduk, Pemerintah Indonesia terus melakukan pemekaran wilayah baik propinsi, kabupaten, kecamatan, desa dan bahkan sampai RT. Pemekaran wilayah ini bertujuan agar seluruh rakyat Indonesia bisa mengenyam hasil kemerdekaan secara merata dan mencapai tujuan bernegara yang tertuang dalam UUD RI yaitu kesejahteraan bagi warganya.
Paulus juga melihat bahwa hasil karya Rohkudus dan usaha para misionaris perdana baik para Rasul maupun para murid yang lain untuk mewartakan kabar gembira membutuhkan banyak hasil yakni banyak orang yang mulai percaya kepada Tuhan Yesus sehingga dia pun menulis surat kepada Titus agar dipilih beberapa penatua membantu melayani umat. Mereka itu menurut Paulus adalah “seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh,
bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, melainkan suka memberi tumpangan, dan suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri, dan berpegang pada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat,
supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu, dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.” Orang orang yang dimaksudkan Paulus dikatakan oleh Yesus sebagai orang bijaksana dan saleh yang selalu menegur orang orang yang hidupnya tidak sesuai ajaran Tuhan. Mereka itu memiliki sifat belaskasih yang selalu mengampuni sesama walaupun dikhianati berkali-kali. Selain memiliki belaskasihan untuk mengampuni juga memiliki sifat mencintai sesama terutama yang menderita. Cinta akan orang yang menderita pernah dilakukan oleh Santo Martinus de Tours. Dikisahkan bahwa dalam suatu perjalanan dinas ke kota Amiens, pada musim dingin tahun itu, Martinus berpapasan dengan seorang pengemis malang yang sedang kedinginan di pintu gerbang kota. Pengemis itu mengulurkan tangannya meminta sesuatu dari padanya. Kasihan ia tidak membawa uang sesen pun pada waktu itu. Apa yang dilakukannya? Tergerak oleh belaskasihannya yang besar pada pengemis malang itu, ia segera menghunus pedangnya dan membelah mantelnya yang indah itu: sebagian untuk dia dan sebagian diberikan kepada pengemis itu. Ketika memasuki kota Amiens, banyak orang menertawakan dia karena mantelnya yang aneh itu. Karena kemurahan hatinya maka pada malam hari Yesus bersama para malaikat mengunjunginya. Sejak saat itu dia merasa terpanggil untuk menjadi serdadu Kristus yang tidak berperang dengan senjata melainkan dengan hati untuk menobatkan orang banyak. Setelah menanggalkan karier militer sebagai tentara atasannya dan perwira-perwira lainnya mencerca dan menuduhnya pengecut. Tetapi dengan tegas Martinus menjawab: “Saya berani pergi berperang dan bersedia berdiri di front terdepan tanpa membawa sepucuk senjata pun.” Akhirnya permohonannya dikabulkan dan ia secara resmi berhenti dari dinas militer Romawi. Keberaniannya menantang atas dan para perwira karena kekuatan iman yang dimilikinya. Dia tidak seperti para rasul yang pernah meminta agar Yesus menambahkan iman melainkan dia yakin bahwa dia bisa memindahkan gunung peperangan dan kebencian ke tempat yang penuh kasih. Akhirnya untuk lebih mendalam menjadi tentara Kristus dia ditahbiskan menjadi Uskup Tours. Ia tidak mempunyai istana yang istimewa, hanya sebuah bilik sederhana di samping sakristi gereja. Bersama rahib-rahibnya, Martinus giat mewartakan Injil. Kotbah-kotbahnya diteguhkan Tuhan dengan banyak mujizat. Dengan berjalan kaki, naik keledai atau dengan perahu layar ia mengunjungi semua desa di keuskupannya. Ia tak gentar menghancurkan tempat-tempat pemujaan berhala, dan tanpa takut-takut menentang praktek hukuman mati yang dijatuhkan kaisar terhadap tukang-tukang sihir dan penyebar ajaran sesat. Itulah sebabnya ia tidak disukai oleh orang-orang Kristen yang fanatik. Tetapi Martinus tetap pada pendiriannya: menjunjung tinggi keadilan dan menentang sistim paksaan. Martinus adalah salah seorang dari para kudus yang bukan martir. Ia meninggal dunia pada tanggal 8 Nopember 397. Santo Martinus doakanlah kami. Amin