Yesus: Bait Allah yang sejati

Kalender Liturgi 26 Nov 2024

Selasa Pekan Biasa XXXIV

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I: Why 14:14-20

Mazmur Tanggapan: Mzm 96:10.11-12.13

Bait Pengantar Injil: Why 2:10c

Bacaan Injil: Luk 21:5-11

 

Bacaan I

Why 14:14-20

Sudah tiba saatnya untuk menuai, sebab tuaian di bumi sudah masak.

 

Bacaan dari Kitab Wahyu:

 

Aku, Yohanes, melihat, sesungguhnya ada awan putih.

Di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia

dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya

dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.

 

Lalu keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci.

Ia berseru dengan suara nyaring

kepada Dia yang duduk di atas awan itu,

“Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah,

karena sudah tiba saatnya untuk menuai,

sebab tuaian di bumi sudah masak.”

Maka Dia yang duduk di atas awan itu,

mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi,

dan bumi pun dituailah.

Lalu seorang malaikat lain keluar dari bait suci di surga.

Ia pun memegang sebilah sabit tajam.

 

Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah.

ia berkuasa atas api,

dan ia berseru dengan suara nyaring

kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya,

“Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu

dan potonglah buah pohon anggur di bumi

karena buahnya sudah masak.”

Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi,

dan memotong buah pohon anggur di bumi

dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.

Maka buah anggur itu dikilang di luar kota

dan dari kilangan itu mengalirlah darah,

tingginya sampai ke kekang kuda, dan jauhnya dua ratus mil.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

 

Mazmur Tanggapan

Mzm 96:10.11-12.13

R:13b

Tuhan datang menghakimi bumi.

 

*Katakanlah di antara bangsa-bangsa:

“Tuhan itu Raja!

Dunia ditegakkannya, tidak akan goyah.

Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”

 

*Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai,

biar gemuruhlah laut serta segala isinya!

Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya,

maka segala pohon di hutan bersorak-sorai.

 

*Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang,

sebab Ia datang untuk menghakimi bumi.

Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan,

dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

 

 

Bait Pengantar Injil

Why 2:10c

Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan,

dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

 

 

Bacaan Injil

Luk 21:5-11

Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain.

 

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

 

Ketika itu beberapa orang berbicara tentang Bait Allah

dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah,

dan berbagai macam barang persembahan.

Tetapi Yesus berkata kepada mereka,

“Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan,

dan tidak akan ada satu batu pun

dibiarkan terletak di atas batu yang lain.”

 

Lalu murid-murid bertanya,

“Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi?

Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?”

Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan.

Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku,

dan berkata,

‘Akulah Dia’ dan ‘Saatnya sudah dekat.’

Janganlah kalian mengikuti mereka.

Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan,

janganlah kalian terkejut.

Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu,

tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.”

 

Kemudian Yesus berkata kepada mereka,

“Bangsa akan bangkit melawan bangsa

dan kerajaan melawan kerajaan.

Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat,

dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan.

Dan akan terjadi juga

hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.”

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

Renungan:

Seorang warga Gereja yang sangat aktif dalam semua kegiatan gereja bahkan setiap hari dengan tekun menghadiri perayaan Ekaristi mendatangi saya dan mengatakan bahwa keluarga Kudus Nazareth Santo Yoseph, Santa Maria dan Tuhan Yesus menjelma dalam sebuah keluarga di kota itu. Saya sangat kaget. Saya menduga bahwa mungkin dia mengalami gegar otak ternyata tidak. Setelah saya mendalami dan mengecek ke beberapa warga ternyata selama ini mereka atau ada kelompok warga yang melakukan devosi atau penyembahan terhadap keluarga itu. Kebetulan keluarga itu hanya memiliki satu anak maka anak itu disembah sebagai jelmaan Tuhan Yesus sedangkan bapaknya sebagai santo Yoseph dan sang ibu adalah Bunda Maria. Selain mereka melakukan penyembahan, keluarga itu mengatasnamakan Tuhan bahwa dunia akan kiamat. Ketika saya menceriterakan kepada teman pastor tentang persoalan itu, teman saya langsung mengatakan bahwa seperti para murid kita juga diingatkan Yesus bahwa “banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, ‘Akulah Dia’ dan ‘Saatnya sudah dekat.’ Janganlah kalian mengikuti mereka. Mereka itu representatif dari orang orang yang hanya mengagumi keindahan duniawi, kekuasaan dan kekayaan.

Tuhan Yesus mengeritik beberapa orang yang hanya mengagumi keindahan fisik sebuah bangunan Bait Allah dari batu batu pilihan. Tuhan menegaskan bahwa

“Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.” Pernyataan Tuhan Yesus sebenarnya bermaksud bahwa Bait Allah yang secara fisik akan hancur tetapi Bait Allah yang sejati adalah diriNya yang harus didengar dan diimani oleh manusia. Segala sesuatu yang ada di dunia ini pasti akan berakhir pada suatu saat. Segala sesuatu yang kita alami saat ini entah itu kesenangan maupun kesusahan akan berakhir oleh waktu. Banyak orang ingin agar segala kesenangan dan kenyamanan yang dialami menjadi kekal tetapi tidak mungkin karena hanya Tuhan yang kekal. Kesenangan duniawi yang membuat manusia mau disembah dan dipuji sehingga dengan segala cara mereka memperdayakan sesama yang lemah imannya.

Manusia seringkali jatuh pada pemujaan yang bersifat sementara. Manusia seringkali mengagung-agungkan jabatan, harta, dan status sosial. Semuanya itu bersifat sementara. Manusia seringkali lupa bahwa Tuhanlah yang abadi untuk selama-lamanya. Segala sesuatu yang kita miliki harus bermuara pada Tuhan sendiri. Tuhan adalah asal dan tujuan segala sesuatu. Jika manusia jauh dari Tuhan dan perintahNya maka hidupnya akan hancur

Tuhan Yesus ingin menunjukkan kepada banyak orang bahwa yang harus menjadi pusat perhatian dan iman setiap orang adalah Tuhan itu sendiri. Bait Allah hanyalah bangunan yang sewaktu-waktu bisa hancur tetapi Tuhan yang hidup di hati manusia akan selalu abadi. Amin

 

 

 

 

One thought on “Yesus: Bait Allah yang sejati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *