Jalan untuk Tuhan

Kalender Liturgi 08 Des 2024

Minggu Masa Adven II

Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I: Bar 5:1-9

Mazmur Tanggapan: Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6

Bacaan II: Flp 1:4-6.8-11

Bait Pengantar Injil: Luk 3:4.6

Bacaan Injil: Luk 3:1-6

 

Bacaan I

Bar 5:1-9

Allah akan mempertunjukkan seri wajahmu.

 

Bacaan dari Nubuat Barukh:

 

“Hai Yerusalem,

hendaklah engkau menanggalkan pakaian kesedihan dan kesengsaraanmu,

lalu mengenakan perhiasan kemuliaan Allah untuk selama-lamanya.

Hendaklah engkau berselubungkan kampuh kebenaran Allah,

dan memasang di atas kepalamu

tajuk kemuliaan dari Yang Kekal.

Sebab di bawah kolong langit

seri wajahmu akan dipertunjukkan oleh Allah.

Dari pihak Allah engkau akan diberi nama abadi:

‘Damai sejahtera-Hasil Kebenaran’

dan ‘Kemuliaan-Hasil Takwa’.

 

Bangkitlah, hai Yerusalem,

hendaklah engkau berdiri tegak di ketinggian!

Tengoklah ke timur!

Lihatlah

anak-anakmu sudah berkumpul atas firman dari Yang Kudus;

mereka berkumpul dari tempat matahari terbenam sampai ke tempat terbitnya.

Bersukarialah, karena Allah telah ingat kepada mereka.

Memang dahulu mereka pergi dari padamu dengan berjalan kaki,

digiring oleh musuh.

Tetapi kini mereka dikembalikan kepadamu oleh Allah.

Mereka diusung dengan hormat seolah-olah di atas tandu kerajaan.

Sebab Allah memerintahkan,

supaya segala gunung yang tinggi dan segenap bukit abadi diratakan,

supaya sekalian jurang ditimbun menjadi tanah yang rata.

Dengan demikian Israel dapat berjalan dengan aman

di bawah naungan kemuliaan Allah.

Hutan rimba dan segala pohon yang harum semerbakpun menaungi Israel atas perintah Allah.

Sebab Israel akan dituntun dengan sukacita oleh Allah,

oleh cahaya kemuliaan-Nya,

dan dengan belas kasihan serta kebenaran-Nya.”

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

 

Mazmur Tanggapan

Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6

R:3

Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita,

maka kita bersukacita.

 

*Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion,

kita seperti orang-orang yang bermimpi.

Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria,

dan lidah kita dengan sorak-sorai.

 

*Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa,

“Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!”

Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita,

maka kita bersukacita.

 

*Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan,

seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!

Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata,

akan menuai dengan bersorak-sorai.

 

*Orang yang berjalan maju dengan menangis

sambil menabur benih,

pasti pulang dengan sorak-sorai

sambil membawa berkas-berkasnya.

 

 

Bacaan II

Flp 1:4-6.8-11

Usahakanlah

supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus.

 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi:

 

Saudara-saudara,

setiap kali aku berdoa untuk kamu semua,

aku selalu berdoa dengan sukacita.

Aku mengucap syukur kepada Allahku

karena persekutuanmu dalam Berita Injil

dari hari pertama sampai sekarang ini.

Akan hal ini aku yakin sepenuhnya,

bahwa Allah yang memulai karya baik di antaramu,

akan melanjutkannya sampai pada hari Kristus Yesus.

Sebab Allahlah saksiku

betapa dengan kasih mesra Kristus Yesus aku merindukan kamu.

 

Dan inilah doaku:

Semoga kasihmu semakin melimpah

dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian.

Dengan demikian kamu dapat memilih apa yang baik,

supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus.

Dan akhirnya,

semoga kamu dipenuhi dengan buah kebenaran oleh Yesus Kristus

untuk memuliakan dan memuji Allah.

 

Demikanlah sabda Tuhan.

 

 

Bait Pengantar Injil

Luk 3:4.6

Siapkanlah jalan bagi Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya!

Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

 

 

Bacaan Injil

Luk 3:1-6

Semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

 

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

 

Dalam tahun kelima belas pemerintahan Kaisar Tiberius,

ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea,

dan Herodes raja wilayah Galilea,

Filipus, saudaranya, menjadi raja wilayah Iturea dan Trakhonitis,

dan Lisanias menjadi raja wilayah Abilene;

pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Agung,

datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia,

di padang gurun.

Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan

dan menyerukan,

“Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis!

Maka Allah akan mengampuni dosamu,

seperti ada tertulis dalam nubuat-nubuat Yesaya:

Ada suara yang berseru-seru di padang gurun:

Siapkanlah jalan bagi Tuhan,

luruskanlah jalan bagi-Nya.

Setiap lembah akan ditimbun,

setiap gunung dan bukit akan menjadi rata.

Yang berliku-liku akan diluruskan,

yang berlekuk-lekuk akan diratakan.

Dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.”

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

Renungan:

 

Sari Firman, Minggu Adven ke 2. Tahun C/1. Luk 3 : 1 – 6.

Jalan untuk Tuhan.

Pada jaman dulu, jaman alkitabiah, ada kenyataan seperti ini. Tidak ada jalan hotmiks seperti sekarang. Tidak ada kendaraan bermotor. Terbanyak orang bepergian berjalan kaki atau menunggang unta mengarungi padang gurun. Jalan 7 berlekak lekuk, tidak rata. Jalan berbukit-bukit. Bagaimana kalau raja2 mengunjungi rakyatnya? Rakyat mempersiapkan jalan untuk perjalanan raja. Jalan untuk raja ada di padang gurun. Lubang2 di jalan ditimbuni. Bukit2 kecil diratakan. Jalan harus mulus karena nanti raja menumpang kereta yang ditarik kuda. Kalau jalan tidak baik, bisa2 kereta kuda raja tidak bisa lewat. Lebih fatal lagi kalau kereta terbalik dan mencelakakan raja, rakyat akan dihukum. Jalan2 juga harus lurus supaya rakyat bisa melihat rombongan raja dari kejauhan dan membuat persiapan yang baik. Begitulah situasi yang ada pada jaman nabi Yesaya sekitar 700 tahun sebelum Yohanes Pemandi. Jadi, jalan harus baik, harus mulus supaya kereta kuda raja bisa berjalan lancar sehingga hubungan raja dengan rakyat lebih mudah atau gampang. Nah, jalan harus baik supaya raja mudah mendatangi rakyatnya. Jalan harus baik supaya rakyat juga mudah mendatangi raja. Komunikasi akan lancar kalau jalan itu baik.

 

Saudara, memperbaiki jalan yang diserukan Yesaya 40 : 3 – 5, itu adalah sebuah simbol yang diambil dari kenyataan yang ada pada jaman itu. Kemudian seruan yang diramalkan Yesaya itu, terpenuhi dalam diri Yohanes. Yohanes pemandi, berseru di padang gurun mempersiapkan kedatangan Yesus. Baik Yesaya maupun Yohanes tidak bermaksud mempersiapkan kedatangan Yesus dengan bekerja di jalan sehingga kita semua setiap hari harus turun ke jalan membawa parang, pacul dan skop untuk memperbaiki jalan. Juga tidak bermaksud bahwa untuk menyiapkan natal, pesta kelahiran Yesus, selama masa adven ini, kita semua di bawah pimpinan pastor paroki, turun ke jalan untuk memperbaiki jalan. Kalau di kota besar, bukan tugas orang kristen atau orang Katolik memperbaiki jalan. Di desa2 juga, tidak. Tidak perlu berpikir, memperbaiki jalan tanah menuju gereja atau kapela sebelum Natal, adalah bentuk persiapan kita untuk menyongsong pesta natal yang dimaksudkan Yesaya atau Yohanes.

 

Saudara, Yohanes berseru memperbaiki jalan untuk menyambut kedatangan Yesus yang ketika itu sudah ada dan akan memulai pewartaan. Kalau seruan Yesaya atau Yohanes dihidupkan lagi untuk kita, ada tiga tujuan : persiapan natal, persiapan akhir hidup dan kedatangan Yesus di akhir jaman. Maka seruan itu bukan hanya selama masa adven tetapi sepanjang hidup. Isi seruan itu tetap sama yaitu tentang pertobatan.

 

Jalan yang harus diperbaiki adalah JALAN HIDUP kita, bukan jalan yang kita lewati setiap hari. Jalan hidup. Dosa2 kita bertaburan di atas jalan hidup kita dan menghambat komunikasi kita dengan Tuhan. “Ada suara yang berseru di padang gurun: luruskan jalan hidupmu bagiNya. Setiap lembah karena kekurangan perbuatan baik, akan ditimbun dengan perbuatan baik. Setiap bukit dan gunung kesombongan akan menjadi rata, yang berliku2 karena tipu muslihat akan diluruskan….dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan”.

 

Bagaimana kita mempersiapkan diri menyongsong Tuhan? Gusman, siswa SDK. Kembali dari sekolah. Baju dan celananya kotor. ” Ade, kembali darimana?” Gusman menjawab tanpa ragu. ” Kami bersihkan jalan masuk ke gereja sebagai persiapan natal. Jalan sudah mulus”. Lain halnya Putry, siswi SMP. Dia masuk rumah sambil senyum. Ketika ditanya, Putry pulang darimana? ” Pulang dari gereja. Pulang ibadat tobat dan mengaku, persiapan natal”. Jadi sebelum natal, Gusman menyiapkan jalan untuk yang datang misa. Putry menyiapkan jalan untuk kedatangan Tuhan.

Terserah anda, bagaimana menyiapkan diri sebelum natal. Mengikuti contoh Gusman atau contoh si Putry?

Terakhir. Yohanes berseru, luruskan jalan Tuhan. Tidak penting, luruskan rambut sebelum natal.

Selamat berhari Minggu (pfn).

2 thoughts on “Jalan untuk Tuhan

  1. Amen…Yesaya & Yohanes Pemandi petunjuk dan pembuka jalan bagi Tuhan utk manusia
    Selamat Hari Minggu Adv🙏🙏🙏

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *