Keluarga Kudus Nazareth

Kalender Liturgi 29 Des 2024

Minggu Masa Natal

Warna Liturgi: Putih

Bacaan I: 1Sam 1:20-22.24-28

Mazmur Tanggapan: Mzm 84:2-3.5-6.9-10

Bacaan II: 1Yoh 3:1-2.21-24

Bait Pengantar Injil: Kis 16:14b

Bacaan Injil: Luk 2:41-52

 

Bacaan I

1Sam 1:20-22.24-28

Seumur hidupnya Samuel diserahkan kepada Tuhan.

 

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel:

 

Setahun sesudah mempersembahkan kurban di Silo,

mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki.

Anak itu diberinya nama Samuel,

sebab katanya, “Aku telah memintanya dari Tuhan.”

 

Lalu Elkana, suami Hana, pergi dengan seisi rumahnya

untuk mempersembahkan kurban sembelihan tahunan

dan kurban nazar kepada Tuhan.

Tetapi Hana tidak ikut pergi.

Katanya kepada suaminya,

“Nanti apabila anak itu cerai susu,

aku akan mengantarkan dia,

maka ia akan menghadap ke hadirat Tuhan,

dan tinggal di sana seumur hidupnya.”

 

Setelah Samuel disapih oleh ibunya,

ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo,

dan bersama dia dibawalah:

seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun,

satu efa tepung dan sebuyung anggur.

Waktu itu Samuel masih kecil betul.

Setelah menyembelih lembu,

mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli.

Lalu Hana berkata kepada Eli,

“Mohon bicara, Tuanku!

Demi Tuhanku hidup,

akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku,

untuk berdoa kepada Tuhan.

Untuk mendapat anak inilah aku berdoa,

dan Tuhan telah memberikan kepadaku

apa yang kuminta dari pada-Nya.

Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan;

seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan.”

Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

 

Mazmur Tanggapan

Mzm 84:2-3.5-6.9-10

R:5a

Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, ya Tuhan.

 

*Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu,

ya Tuhan semesta alam!

Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan;

jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.

 

*Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu,

yang memuji-muji Engkau tanpa henti.

Berbahagialah para peziarah

yang mendapat kekuatan dari pada-Mu,

yang bertolak dengan penuh gairah.

 

*Ya Tuhan, Allah emesta alam, dengarkanlah doaku,

pasanglah telinga-Mu, ya Allah Yakub.

Lihatlah kami, ya Allah perisai kami,

pandanglah wajah orang yang Kauurapi!

 

 

Bacaan II

1Yoh 3:1-2.21-24

Kita disebut anak-anak Allah,

dan memang kita adalah anak-anak Allah.

 

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes:

 

Saudara-saudaraku terkasih,

Lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita,

sehingga kita disebut anak-anak Allah,

dan memang kita adalah anak-anak Allah.

Karena itu dunia tidak mengenal kita,

sebab dunia tidak mengenal Allah.

 

Saudara-saudaraku yang kekasih,

sekarang kita adalah anak-anak Allah,

tetapi belum nyata bagaimana keadaan kita kelak.

Akan tetapi kita tahu bahwa

apabila Kristus menyatakan diri-Nya,

kita akan menjadi sama seperti Dia,

sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

 

Saudara-saudaraku yang kekasih,

jikalau hati kita tidak menuduh kita,

maka kita mempunyai keberanian penuh iman

untuk mendekati Allah.

Dan apa saja yang kita minta dari Allah,

kita peroleh dari pada-Nya,

karena kita menuruti segala perintah-Nya

dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.

Dan inilah perintah-Nya itu:

yakni supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya,

dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah

yang diberikan Kristus kepada kita.

Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya,

ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita,

yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

 

Bait Pengantar Injil

Kis 16:14b

Bukalah hati kami, ya Tuhan,

supaya kami memahami sabda Putera-Mu.

 

 

Bacaan Injil

Luk 2:41-52

Yesus ditemukan orangtua-Nya

sedang duduk di tengah-tengah alim ulama.

 

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

 

Tiap-tiap tahun, pada hari raya Paskah,

orang tua Yesus pergi ke Yerusalem.

Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun,

pergilah mereka ke Yerusalem

seperti yang lazim pada hari raya itu.

Seusai hari-hari perayaan itu,

ketika mereka berjalan pulang,

tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.

Karena mereka menyangka

bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka,

berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya,

lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan.

Karena tidak menemukan Dia,

kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.

Sesudah tiga hari,

mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah;

Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama,

sambil mendengarkan mereka,

dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.

Semua orang yang mendengar Dia

sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya.

 

Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka.

Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya,

“Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami?

Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.”

Jawab Yesus kepada mereka,

“Mengapa kamu mencari Aku?

Tidakkah kamu tahu

bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”

Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka.

Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret;

dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.

Dan Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.

Yesus makin bertambah besar,

dan bertambah pula hikmat-Nya,

Ia makin besar, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

 

Sari Firman Minggu, Pesta Keluarga Kudus. Tahun C/1. Luk 2 : 41 – 52.

Mendengar.

 

Ada seorang ibu muda datang berkonsultasi kepada pastor paroki. “Romo, tolong keluarga kami. Ada tanda2 mulai hancur. Saya sering bertengkar dengan suami saya. Romo tolong, doakan kami. Kalau boleh, Romo juga berikan kami air berkat”. Romo tersenyum lalu masuk ke dalam. Tidak lama kemudian keluar lagi. Romo membawa satu botol air.

” Setiap kali suami ibu marah, ibu minum air ini. Tidak boleh langsung ditelan. Ibu kumur dengan air ini sampai 15 menit supaya berkasiat. Nanti suami ibu akan diam. ” Romo memberi pesan. “Terima kasih Romo. Mudah2an berhasil”, ujar ibu itu. Ibu itu pergi dengan gembira.

 

Baru saja tiba di rumah, sang suami langsung tanya dengan suara tinggi.

” Kemana saja mulai dari tadi?” Sang ibu cepat2 mengambil air berkat lalu minum. Air tidak ditelan tetapi dikumur sampai 15 menit. Suami marah terus tetapi isteri tidak menjawab. Kalau isteri menjawab, air berkat bisa keluar dan tumpah dari mulut. Setelah lima menit, sang suami diam. Dia diam karena isteri seperti masa bodoh dan tidak menjawab.

 

Selalu demikian. Setiap kali suaminya marah, ibu muda itu minum air berkat dan kumur selama 15 menit. Akhirnya sang suami berubah. Dia tidak sampai hati memarahi lagi isterinya karena isterinya tidak menjawab. Dia berkesimpulan bahwa isterinya sudah berubah.

 

Ibu muda kembali ke paroki dan melapor kepada romo, kalau air berkat itu sangat jitu. ” Romo, air berkatnya jitu”. Romo tersenyum. “Sebetulnya air itu, sy tidak berkat. Maksudnya, air dikumur. Pasti tidak bisa berbicara. Harus diam dan mendengar. Kuncinya ialah mendengar. Tidak perlu lomba berbicara”. Ibu tetap yakin, kalau air berkat berkasiat.

 

Saudara, hari ini kita merayakan pesta keluarga kudus, keluarga bahagia, keluarga model yang terdiri dari Yesus, Maria dan Yosef. Injil hari ini tentang Yesus yang untuk pertama kali berbicara. Ketika itu, Yesus berusia 12 tahun. Sesudah itu, tidak ada lagi ucapan Yesus sampai Dia tampil di muka umum, ketika berusia sekitar 30 tahun.

 

Setelah merayakan paskah di kenisah Yerusalem, Yesus diam2 belum pulang bersama Yosef dan Maria. Orang tuanya,

Maria dan Yosef mencari. Ternyata Yesus masih di kenisah. Sedang berbicara dengan orang tua2 dan alim ulama. Ada dua kata mendengar. Dia ditemukan sedang duduk dan mendengar apa yang mereka sampaikan. Juga, semua orang mendengar Dia dan menjadi takjub. Pertemuan itu menakjubkan karena ada saling mendengar.

 

Maria dan Yosef pun masuk. Mereka berbicara kepada Yesus, bahwa mereka mencari Dia. Yesus mendengar dan memberi jawaban. Dia sedang dalam urusan Bapak Allah. Maria dan Yosef mendengar penjelasan Yesus. Ada saling mendengar antara anak dan orang tua. Tidak ada pertengkaran yang panas karena ada saling mendengar. Lalu Yesus, Maria dan Yosef meninggalkan kenisah dan pulang ke Nazareth. Yesus semakin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

 

Semua orang yang mampu mendengar orang lain, pasti akan dikasihi oleh Allah dan manusia.

Saudara, pesan istimewah yang perlu kita ambil dari keluarga Yesus, Maria dan Yosef adalah kesediaan mendengar. Bapa mendengar mama. Mama mendengar bapa. Anak mendengar orang tua. Orang tua mendengar anak. Kalau dalam keluarga ada kebiasaan mendengar, maka keluarga itu juga akan dikasihi Allah dan manusia.

Selamat berhari Minggu (pfn)

One thought on “Keluarga Kudus Nazareth

  1. Amennn
    Air berkat manjur jika 15 menit dikumur hhhh
    Tidak ada pertengkaran krn air penuh mulut
    Puji Tuhan bermanfaat 15 menit itu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *