Renungan Minggu Biasa 21 Januari 2024
Sari Firman, Minggu biasa ke tiga. Tahun B/II. Mrk 1 : 14 – 20.Segera meninggalkan.
Oleh : Pater Frans Ndoy SVD
Ada satu keluarga. Usia rumah tangga mereka belum setahun jagung tetapi sudah hancur. Karena sang suami setelah menikah tetap hidup seperti bujangan. Dia jarang ada di rumah. Jarang makan di rumah. Selalu pulang dini hari. Dsb. Kebiasaan masa muda sebelum menikah masih terus dilanjutkan. Kalau ditegur dia menjadi seperti orang gila, mengamuk tendang sana tendang sini, banting sana banting sini dan mengancam menceraikan isterinya. Mustinya setelah menikah dia harus “segera” meninggalkan cara hidup masa muda. Tetapi dia tidak meninggalkan cara hidup masa mudanya. Dan isterinya tidak sanggup bertahan hidup seperti itu. Isterinya pergi meninggalkan rumah dan tidak mau pulang. Mereka bercerai. Sang suami menyesal dan mengatakan : karena saya tidak segera berubah.
Hari ini kita mendengar bacaan dari Injil Markus. Injil tentang Yesus yang sangat syibuk. Yesus tidak suka menunda. Semuanya segera dilakukan. Dalam injil Markus kata “segera” ditulis 42 kali. Berarti penting. Juga para murid ketika dipanggil Yesus. Mereka “segera” meninggalkan kerja mereka, pukat mereka, kampung mereka, keluarga mereka lalu mengikuti Yesus. Mereka memutuskan untuk sesuatu yang baru dan ” segera” meninggalkan hidup yang lama. Mustahil menjadi murid Yesus tetapi tetap jadi nelayan, tetap tinggal di kampung, tetap di tempat. Mereka harus segera meninggalkan.
Kita semua adalah murid Yesus. Sang guru tidak suka menunda. Murid2 juga tidak boleh suka menunda. Harus segera, segera meninggalkan.
Keluarga. Ada banyak orang menikah tetapi tidak segera meninggalkan cara hidup lama. Mereka hidup seperti belum menikah. Ada yang masih suka pergi sendiri2 tanpa sepengetahuan pasangan. Masih ada nomor hp para mantan dan sembunyi2 berkontak seolah masih bujang. Kalau mau bahagia dengan pasangan, segeralah meninggalkan cara hidup lama.
Bekerja. Sudah punya pekerjaan tetapi tetap hidup seperti dulu. Mete malam, mabuk2an, bangun terlambat dan terlambat pergi ke tempat kerja. Kemudian dipecat. Karena itu, segeralah meninggalkan cara hidup lama dan mengikuti cara hidup baru sesuai pilihan.
Rasul2 yang terpilih segera meninggalkan dan mengikuti Yesus untuk menyelamatkan manusia dimana saja dan sebagai apa saja. Kita adalah orang terpilih sebagai rasul dalam keluarga kita, di kantor kita, di tempat kerja kita. Kita adalah orang terpilih menjadi rasul dengan menjadi suami, isteri, biarawan, pastor, sopir, penjaga toko, pegawai, polisi, tentara, guru dsb. Kita harus meninggalkan dengan “segera” cara hidup lama yang tidak mendukung hidup kita sebagai rasul. Tentu tidak mudah. Inilah resiko pilihan.
Terakhir. Rasul meninggalkan pekerjaan sebagai penjala ikan dan menerima pekerjaan sebagai penjala manusia. Apa bedanya? Penjala ikan, ikan yang berkorban dan penjala yang senang. Penjala manusia? Penjala yang berkorban.
Selamat berhari Minggu (pfn)