Kalender Liturgi
Minggu, 06 April 2025 – Hari Minggu Prapaskah V berwarna ungulll
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 43:1-2
Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh. Luputkanlah aku dari penipu dan orang yang curang. Sebab, Engkaulah Allahku dan kekuatanku.
PENGANTAR:
“Barangsiapa tidak berdosa, boleh melemparkan batu pertama.” Dengan serta merta, kita berada di tengah persoalan ini: menjadi Kristen berarti senantiasa bertobat. Bagi setiap orang oleh Kristus disediakan kesempatan-kesempatan baru, betapapun dalamnya ia terjatuh. Situasi dosa diubah-Nya menjadi kesempatan bertobat, yang membuka kemungkinan tenteram dan gembira yang sama sekali baru. Untuk pertobatan seperti itulah, Gereja selalu mengajak kita terlebih dalam Masa Prapaskah ini. Kita dibimbingnya di jalan pertobatan menuju keselamatan, jalan yang telah dilalui oleh Kristus sendiri menuju hidup baru. Kesempatan ini kita hayati dalam Ekaristi ini sebagai kenangan penebusan oleh Kristus dan dalam Kristus.
SERUAN TOBAT:
I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah membuka jalan baru di padang gurun menuju kemuliaan.
Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
I : Engkau bersabda, “ Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah melemparkan batu pertama kepada wanita itu.” Kristus, kasihanilah kami.
I : Engkau juga bersabda, “Aku pun tidak akan menghukum engkau. Pulanglah dan mulai sekarang jangan berdosa lagi”. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
DOA KOLEKTAN:
Marilah bedoa: Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menganugerahkan rahamat pengampunan atas dosa-dosa kami serta memberi harapan akan hidup yang baru. Kami mohon, berilah kami hati yang baru, yaitu hati yang penuh penyesalan dan hati yang rela mengampuni sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 43:16-21
“Aku hendak membuat sesuatu yang baru dan Aku akan memberi minum umat pilihan-Ku.”
Tuhan telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat; Ia telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, dan membawa tentara serta pasukan yang gagah, yang terbaring dan tidak dapat bangkit lagi, yang sudah mati dan padam laksana sumbu. Beginilah firman Tuhan yang telah melakukan semua itu, “Janganlah mengingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh; belumkah kamu mengetahuinya? Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang hutan akan memuliakan Aku, demikian pula serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku. Umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
Pulihkanlah kepada kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi 3:8-14
“Oleh karena Kristus aku telah melepaskan segala sesuatu, sambil membentuk diri menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya.”
Saudara-saudara, segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia, bukan dengan kebenaranku sendiri karena menaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena iman kepada Kristus, yaitu kebenaran yang dianugerahkan Allah berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah: mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya, dan bersatu dalam kematian-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya akhirnya aku pun beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Bukan berarti aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap bahwa aku telah menangkapnya; tetapi inilah yang kulakukan: Aku melupakan apa yang telah di belakangku, dan mengarahkan diri kepada apa yang ada di hadapanku; aku berlari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S : (Yl 2:12-13) Berbaliklah kepada-Ku dengan sepenuh hatimu, sabda Tuhan, sebab Aku maha pengasih dan penyayang.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 8:1-11
“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini.”
Sekali peristiwa Yesus pergi ke Bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah, lalu berkata kepada Yesus, “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan batu perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal ini?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis di tanah dengan jari-Nya. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini.” Lalu Yesus membungkuk lagi dan menulis di tanah. Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu, yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawab perempuan itu, “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Demikianlah Sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!
Renungan:
Sari Firman, Minggu Prapaskah ke V. Tahun C/1. Yoh 8 : 1 – 11.
Tuhan mencintai pendosa.
Waktu itu, malam hari, Yesus tekun berdoa di bukit zaitun. Malam itu ahli taurat dan orang Farisi syibuk menangkap wanita yang kedapatan berbuat zina. Tidak disebut, ditangkap dimana, siapa saksinya, laki2 pasangan zinanya kemana. Pagi2 sekali Yesus sudah ada di halaman kenisah untuk mengajar. Ahli taurat dan orang Farisi membawa wanita hasil tangkapan semalam. Namanya tidak disebut. Wanita ini akan digunakan sebagai alat jebakan untuk menangkap Yesus. Betapa malunya wanita itu. Pasti dia menjadi tontonan banyak orang. Pakaiannya juga tentu tidak keruan karena dia ditarik orang2 yang menganggap diri paling kudus. Wanita itu juga berpikir, hidupnya tinggal sedikit waktu lagi. Nyawanya sudah di ujung tanduk. Sebentar lagi orang2 yang anggap diri paling kudus itu akan merajamnya dengan batu.
Adegan menjebak Yesus, dimulai.
“Menurut hukum Musa, wanita ini harus dirajam dengan batu sampai mati. Apa pendapatmu?”. Jebakan. Yang melawan hukum Musa, patut dihukum. Tetapi Yesus diam saja. Yesus sebetulnya bisa menjawab : Menurut hukum Musa, harus ada, paling kurang dua orang saksi. Siapa saksinya. Menurut hukum Musa juga, laki2nya harus dibawa kesini juga. Karena yang laki2 juga harus dihukum dengan cara digantung. Jadi, tuntutan mereka lemah. Secara tidak langsung, kamu juga sedang melawan hukum Musa. Lebih penting lagi, bagaimana bisa, menghukum mati orang pakai pengadilan jalanan.
Saudara, dewasa ini pun banyak orang asal lapor dan berteriak-teriak mengadili orang di jalan tanpa bukti yang kuat.
Yesus diam saja. Kemudian Yesus tunduk dan menulis. Para pelapor menunggu jawaban Yesus. Si wanita juga gemetar. Jawaban Yesus sangat menentukan nasibnya. Karena didesak terus, Yesus berdiri. Dengan suara penuh wibawah Dia mengatakan : Barang siapa yang tidak berdosa, hendaklah dia yang pertama melempar batu kepada wanita ini untuk membunuhnya.
Saudara, ada ahli tafsir yg mengatakan kalau Yesus mengatakan : Barang siapa yang tidak pernah berdosa dengan wanita ini, biarlah dia yang pertama melempar batu kepadanya.
Agaknya semua mereka, termasuk ahli taurat dan Farisi itu, pernah berdosa dengan wanita itu. Maka mereka secepatnya tinggalkan tempat itu daripada nanti, senjata makan tuan. Sesungguhnya mereka semua munafik.
Begitulah, pendosa gampang sekali mengadili orang, gampang sekali mengatakan orang lain berdosa. Masih baik bahwa mereka jujur. Jujur karena takut dipermalukan.
Agaknya wanita itu tahu, semua mereka sudah pergi. Setelah bangun dari tempat duduknya, Yesus juga tidak bertanya : ada orang yg engkau kenal dari antara mereka? Yesus hanya bertanya : Tidak adakah orang yang menghukum engkau? Jawaban Yesus menyejukkan wanita itu : Aku pun tidak akan menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang. Yesus tidak menyebut dosa perzinahan lagi tetapi dosa saja, semua dosa, dosa apa saja.
Betapa senangnya wanita itu. Dia tidak jadi mati. Syarat untuk tidak mati ialah, tidak berbuat dosa lagi. Dosa apa saja.
Sudara, apakah Yesus membenarkan atau melindungi pembuat dosa zina? Sama sekali tidak. Yang salah ialah, seolah-olah dosa zina adalah dosa yang paling utama. Semua dosa itu sama. Termasuk : mencuri, membunuh, memeras, menipu, menindas, menjajah orang lain. Yesus mau mengatakan, wanita ini berdosa berbuat zina. Kamu yang lain juga tidak suci. Kamu juga berbuat dosa.
Kisah ini memberi pesan sangat kuat : Tuhan membenci dosa tetapi mencintai pendosa. Yesus mati di salib untuk menyelamatkan manusia, pendosa. Bukan menyelamatkan dosa.
Mandikan seorang bayi dalam baskom. Air dalam baskom menjadi kotor. Dalam baskom ada bayi dan air yang kotor. Yang dibuang adalah air yg kotor bukan bayinya. Kita tidak suka airnya tetapi mencintai bayinya. Aneh, kalau kita tidak suka baik airnya yg kotor pun bayinya lalu dibuang semua.
Saudara, Tuhan mencintai kita tetapi tidak mencintai dosa kita.
Selamat berhari Minggu.
Kita memasuki Minggu sengsara pertama. Salib dan semua patung dalam gereja dibungkus dengan kain berwarna ungu. (pfn)
DOA UMAT:
I : Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa kita, yang demi Kristus dan dengan pengantaraan-Nya telah memberikan kesempatan hidup baru.
L : Bagi seluruh Gereja: Ya Bapa, semoga semua umat belajar mawar dirinya, sebagai orang yang terbatas kemampuannya, lemah dan sering berdoa. Marilah kita mohon, …
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bagi masyarakat kita: Ya Bapa, semoga seluruh anggota masyarakat di Indonesia dijiwai semangat pengampunan dan kerukunan. Marilah kita mohon, …
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bagi mereka yang menjauhkan diri dari Gereja: Ya Bapa, semoga demi kerahiman-Mu, Engkau menyapa mereka yang menjauhkan diri daripada-Mu dan dari umat-Mu. Marilah kita mohon, …
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bagi diri kita sendiri : Ya Bapa, sadarkanlah kami bersama agar sebagai kelompok dan perorangan mempunyai rasa tanggung jawab atas kesejahteraan para penderita di sekitar kami dan ditempat-tempat lain. Marilah kita mohon, …
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
I : Allah Bapa Yang Maharahim, kami pun takkan berani melemparkan batu pertama sebab kami pun tak pula tanpa dosa. Tolonglah kami dalam pertobatan kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Ya Allah, terimalah diri kami yang kami persembahkan kepada-Mu dalam rupa roti dan anggur ini. Semoga kami Kaujadikan serupa dengan Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab, Dialah Tuhan, pengantara kami. Amin
ANTIFON KOMUNI – Yohanes 8:10-11
Tidak adakah seorang pun yang menghukum engkau? Tidak ada Tuha. Aku pun tidak menghukum engkau: mulai sekarang jangan berbuat dosa lagi.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Ya Allah, kami bersyukur atas sakramen keselamatan-Mu ini. Kami mohon bantulah kami untuk berani melepaskan diri dari segala sesuatu yang merintangi kami dalam mengikuti Putra-Mu menuju pada kebahagiaan sejati yang Kaujanjikan. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin