Iman Mengalahkan Ketakutan
Kalender Liturgi 27 Jan 2024
Sabtu Pekan Biasa III
PF S. Angela Merici, Perawan
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: 2Sam 12:1-7a.10-17
Mazmur Tanggapan: Mzm 51:12-13.14-15.16-17
Bait Pengantar Injil: Yoh 3:16
Bacaan Injil: Mrk 4:35-41
Bacaan I
2Sam 12:1-7a.10-17
Daud mengaku telah berdosa terhadap Tuhan.
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel:
Pada waktu itu Daud melakukan yang jahat di hadapan Allah:
ia mengambil isteri Uria menjadi isterinya;
maka Tuhan mengutus Natan kepada Daud.
Natan datang kepada Daud dan berkata kepadanya,
“Ada dua orang dalam suatu kota:
yang seorang kaya, yang lain miskin.
Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;
si miskin tidak mempunyai apa-apa,
selain dari seekor anak domba betina yang kecil,
yang dibeli dan dipeliharanya.
Anak domba itu menjadi besar bersama dengan anak-anak si miskin,
makan dari suapannya, minum dari cawannya,
dan tidur di pangkuannya,
seperti seorang anak perempuan baginya.
Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu;
ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing domba atau lembunya
untuk dimasak bagi pengembara yang datang kepadanya itu.
Maka ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu,
dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu.”
Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu
dan ia berkata kepada Natan,
“Demi Tuhan yang hidup:
orang yang melakukan itu harus dihukum mati.
Anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat,
karena orang yang melakukan hal itu tidak kenal belas kasihan.”
Kemudian berkatalah Natan kepada Daud,
“Engkaulah orang itu!
Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel:
Pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu
sampai selamanya,
karena engkau telah menghina Aku
dan mengambil isteri Uria, orang Het itu,
untuk menjadi isterimu.”
Beginilah sabda Tuhan:
Malapetaka yang datang dari kaum keluargamu sendiri
akan Kutimpakan ke atasmu.
Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu
dan memberikannya kepada orang lain;
dan orang itu akan tidur dengan isterimu di siang hari.
Engkau telah melakukannya secara tersembunyi,
tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel
secara terang-terangan.”
Lalu berkatalah Daud kepada Natan,
“Aku sudah berdosa kepada Tuhan.”
Dan Natan berkata kepada Daud,
“Tuhan telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
Walaupun demikian, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati,
karena dengan perbuatan itu Engkau sangat menista Tuhan.”
Kemudian pergilah Natan, pulang ke rumahnya.
Tuhan mencelakakan anak
yang dilahirkan bekas isteri Uria bagi Daud,
sehingga sakit.
Lalu Daud memohon kepada Allah bagi anak itu;
ia berpuasa dengan tekun
dan apabila ia masuk ke dalam,
semalam-malaman itu ia berbaring di tanah.
Maka datanglah para tua-tua yang di rumahnya
untuk meminta ia bangun dari lantai, tetapi Daud tidak mau;
juga ia tidak makan bersama-sama dengan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 51:12-13.14-15.16-17
R:12a
Ciptakanlah hati murni dalam diriku, ya Allah.
*Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah,
dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku.
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu,
dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
*Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu,
dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku.
Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu
kepada orang-orang durhaka,
supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
*Lepaskanlah aku dari hutang darah,
ya Allah, Allah penyelamatku,
maka lidahku akan memasyurkan keadilan-Mu!
Ya Tuhan, bukalah bibirku,
supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!
Bait Pengantar Injil
Yoh 3:16
Demikian besar kasih Allah kepada dunia,
sehingga Ia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal.
Setiap orang yang percaya kepada-Nya memiliki hidup abadi.
Bacaan Injil
Mrk 4:35-41
Angin dan danau pun taat kepada Yesus.
Inilah Injil Suci menurut Markus:
Pada suatu hari, ketika hari sudah petang,
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
“Marilah kita bertolak ke seberang.”
Mereka meninggalkan orang banyak yang ada di sana
lalu bertolak,
dan membawa Yesus dalam perahu itu
di mana Ia telah duduk;
dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat
dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu,
sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan
di sebuah tilam.
Maka murid-murid membangunkan Yesus dan berkata kepada-Nya,
“Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”
Yesus pun bangun, menghardik angin itu
dan berkata kepada danau,
“Diam! Tenanglah!”
Lalu angin itu reda dan danau pun menjadi teduh sekali.
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
“Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”
Mereka menjadi sangat takut
dan berkata seorang kepada yang lain,
“Siapa gerangan orang ini?
Angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan Singkat
Daud adalah seorang manusia biasa walaupun dia diurapi menjadi raja. Dosa asal dari manusia pertama terus melekat pada turunannya. Kecenderungan untuk berbuat dosa melemahkan imannya akan campur tangan Tuhan dalam hidupnya. Sebagai manusia, Daud memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa atau menyakiti Tuhan dan sesama. Keinginan duniawi yang berlebihan membuat dia gelap mata dan mengambil istri orang untuk dijadikan istrinya. Melalui nabi Nathan, Daud diperingatkan Tuhan tentang dosanya. Daudpun menyesal dan menyampaikan dosanya di hadapan Tuhan. Daud sangat takut akan sikapnya yang tidak mengindahkan ajaran Tuhan. Untuk itu dia menunjukkan sikap tobatnya dengan berpuasa dan bermatiraga. Tuhan itu Maha Pengasih. Dia tidak akan pernah mengingat kesalahan umatnya jika umatnya bertobat. Oleh karena itu Daud mendapatkan pengampunan dari Tuhan.
Ketakutan yang dialami oleh Daud juga dialami para murid. Walaupun secara fisik mereka dekat dengan Tuhan namun hati mereka jauh. Iman mereka lemah. Mereka lupa bahwa Tuhan bersama dengan mereka. Ketakutan disebabkan karena mereka dalam keadaan yang jauh dari Tuhan. Motivasi mereka menjadi murid Yesus hanya untuk menjadi pejabat publik ketika Yesus benar-benar menguasai dunia. Pikiran para murid merupakan pikiran masyarakat Yahudi pada saat itu. Mesias yang mereka tunggu dan harapkan adalah Mesias politis. Artinya Mesias sebagai panglima perang yang akan mengusir penjajah Romawi dari tanah mereka. Mereka salah berharap sehingga mereka jauh dari Tuhan. Tuhan marah karena ketidakpercayaan mereka.
Sama seperti bangsa Israel dan para murid, kadang kita berpikir bahwa jalan pikiran kita sama dengan jalan pikiran Tuhan sehingga kita berpikir menjadi pengikut Yesus berarti bebas dari semua penderitaan. Kadang ketika berdoa dan belum dikabulkan Tuhan, kita marah dan kecewa bahkan kita mempertanyakan eksistensi Tuhan itu sendiri. Tuhan Yesus mengingatkan kita bahwa tetap berharap dan percaya kepada Tuhan walaupun dalam keadaan sulit karena Tuhan selalu menyertai kita. Tuhan telah berjanji kepada para murid dan pengikutNya bahwa Dia akan menyertai kita sampai akhir zaman. Amin