Kalender Liturgi 06 Mar 2024
Rabu Prapaskah III
Warna Liturgi: Ungu
Bacaan I: Ul 4:1.5-9
Mzm Tanggapan: Mzm 147:12-13.15-16.19-20
Bait Pengantar Injil: Yoh 6:63b.68a
Bacaan Injil: Mat 5:17-19
Bacaan I
Ul 4:1.5-9
Lakukanlah ketetapan-ketetapan itu dengan setia.
Bacaan dari Kitab Ulangan:
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, “Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu. Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa. Begitu mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidup. Beritahukanlah semuanya itu kepada anak-anakmu dan kepada cucu cucumu serta cicitmu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 147:12-13.15-16.19-20
R:12a
Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem!
*Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
*Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari. Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.
*Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
Bait Pengantar Injil
Yoh 6:63b.68a
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.
Bacaan Injil
Mat 5:17-19
Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi.
Inilah Injil Suci menurut Matius:
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan
Suatu bangsa atau organisasi ataupun komunitas seperti komunitas adat, agama, budaya maupun komunitas komunitas lainnya pasti memiliki suatu ketentuan atau aturan yang harus dijalankan oleh para anggotanya atau warganya. Ketentuan itu yang kita sebut hukum atau undang undang dan turunannya. Seluruh warganya harus taat dan melakukannya dengan baik agar tercapai tujuan bersama. Misalnya Banga Indonesia memiliki UUD dan UU turunannya yang mengikat semua anggotanya tanpa pengecualian. Cita cita bangsa dan negara kita adalah melindungi segenap warga negara Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta dalam perdamaian dunia Jika terjadi penyelewengan maka cita citanya tujuan utamanya pasti tidak tercapai. Contohnya bila negara tidak melaksanakan UUD seperti yang tercantum dalam sila silanya maka tentu warganya tidak akan sejahtera, adanya perpecahan dan tidak ada persatuan, ketidakadilan terjadi dimana mana dll maka bangsa ini menjadi kacau akhirnya bisa saja bubar karena tujuan utamanya tidak tercapai. Oleh karena itu Musa yang mewakili Perjanjian Lama dengan hukum Taurat memerintahkan bangsanya untuk melaksanakan dengan setia undang undang yang telah diberikan Tuhan. Undang undang mereka yaitu Sepuluh perintah Allah yang ada dalam Dekalog, yang disebut dengan Hukum Taurat. Jika mereka tidak menjalankan Hukum Taurat secara baik maka mereka tidak akan sampai ke tujuan utama mereka keluar dari Mesir yakni sampai ke Tanah Terjanji. Undang undang itu yakni Hukum Taurat mengikat semua warganya termasuk Yesus. Banyak orang Yahudi terutama para ahli Taurat dan orang Farisi berpikir bahwa Yesus akan meniadakan Hukum Taurat karena ajaranNya yang kontroversial. Dengan tegas Yesus mengatakan bahwa: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya”. Yesus menambahkan bahwa satu titik pun tidak akan dihilangkanNya. Ada hukumannya bagi mereka yang menghilangkan atau meniadakan Hukum Taurat yakni menduduki tempat yang paling rendah dalam Kerajaan Allah.
Melihat situasi bangsa kita saat ini rasanya ajaran Musa dan Yesus banyak yang sudah tidak dijalankan terutama oleh para pemegang tampuk kekuasaan. Para pemimpin bangsa kita merasa tidak ada masalah dengan KKN, yang penting kepentingan pribadi, keluarga atau golongan terus terjamin. Di China para koruptor dihukum mati tapi di Indonesia para koruptor malah berkuasa tanpa beban. Di Jepang, seorang pemimpin melakukan kesalahan kecil pun akan menarik diri dari jabatannya tapi di Indonesia malah diberikan penghargaan dan jabatan tinggi. Sungguh negara ini adalah negara Konoha. Kita mendoakan semoga ada pertobatan dari para pemimpin dan kita sendiri agar negara kita tetap utuh, bersatu dan masyarakatnya sejahtera seperti cita cita utama bangsa ini yang termuat dalam UUD 1945. Amin