- Kalender Liturgi 08 Mar 2024
Jumat Prapaskah III
PF S. Yohanes a Deo, Biarawan
Warna Liturgi: Ungu
Bacaan I: Hos 14:2-10
Mazmur Tanggapan: Mzm 81:6c-8a.8bc-9.10-11ab.14.17
Bait Pengantar Injil: Mat 4:17
Bacaan Injil: Mrk 12:28b-34
Bacaan I
Hos 14:2-10
Kami tidak akan berkata lagi “Ya Allah kami” kepada buatan tangan kami.
Bacaan dari Kitab Nubuat Hosea:
Beginilah firman Allah, “Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Datanglah membawa kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada Tuhan. Berserulah kepada-Nya:’ Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami. Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi ‘Ya, Allah kami’ kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim.’ Beginilah firman Tuhan: Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. Aku akan menjadi seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku; mereka akan tumbuh seperti gandum. Mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah. Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang budiman, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 81:6c-8a.8bc-9.10-11ab.14.17
R:11.9a
Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.
*Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal, “Akulah yang telah mengangkat beban dari bahumu, dan membebaskan tanganmu dari keranjang pikulan; dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau.
*Aku menjawab engkau dengan bersembunyi di balik badai, Aku telah menguji engkau dekat Meriba. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; Hai Israel, kiranya engkau mau mendengarkan Aku!
*Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah orang asing. Akulah Tuhan Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
*Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan! Umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.
Bait Pengantar Injil
Mat 4:17
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.
Bacaan Injil
Mrk 12:28b-34
Tuhan Allahmu itu Tuhan yang esa, kasihilah Dia dengan segenap jiwamu.
Inilah Injil Suci menurut Markus:
Sekali peristiwa datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya, “Perintah manakah yang paling utama?” Jawab Yesus, “Perintah yang paling utama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa. Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua hukum ini.” Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan bahwa tidak ada allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan, serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama dari pada semua kurban bakar dan persembahan.” Yesus melihat betapa bijaksana jawaban orang itu. Maka Ia berkata kepadanya,“Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Dan tak seorang pun berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan
Santo Fransiskus mengalami pertobatan hidup yang signifikan. Awalnya, ia hidup sebagai pemuda kaya yang menyukai kesenangan duniawi dan melupakan Tuhan. Dia mengutamakan egonya dan melupakan sesama yang menderita. Namun, setelah mengalami perubahan hati dan rohaniah, ia meninggalkan gaya hidupnya yang mewah dan memilih hidup sederhana dengan mencintai Tuhan dan semua makhluk ciptaan Tuhan terutama sesama.
Kisah pertobatan Santo Fransiskus mencakup momen di mana ia mendengar panggilan dari Tuhan untuk memperbaiki gereja yang rusak. Dalam suatu doa di kapel San Damiano, Santo Fransiskus mendengar salib berbicara kepadanya dan memerintahkan untuk “pergi dan memperbaiki gereja-Ku yang sudah roboh.” Ia menganggap perintah ini bukan hanya tentang memperbaiki fisik gereja, melainkan juga memperbaiki umat Tuhan.
Santo Fransiskus kemudian menjalani hidup sederhana, mengabdikan dirinya kepada pelayanan bagi orang miskin. Pertobatannya tidak hanya mencakup penolakan terhadap kekayaan materi, tetapi juga penerimaan akan segala ciptaan Tuhan dengan kasih sayang yang mendalam. Setelah mengenal Tuhan, Santo Fransiskus benar benar dengan sepenuh hati mencintai Tuhan. Cinta Tuhan itu terwujud dalam cintanya kepada sesama terutama yang miskin dan juga semua mahkluk ciptaan Tuhan. Umat Perjanjian Lama sudah menyeleweng dari ajaran Tuhan. Hati mereka mendua bahkan secara terang-terangan melawan perintah Tuhan terutama untuk mencintaiNya dengan segenap hati. Melalui nabi Hosea mereka diperingatkan untuk kembali ke jalan yang benar yakni berbalik kepada Allah dengan segenap hati. Pikiran mereka tentang mencintai Tuhan berarti hanya melakukan ajarannya secara kaku sehingga Mereka melupakan Tuhan yang hadir dalam diri sesama. Sikap itu ditunjukkan dengan secara sewenang-wenang. Dalam prakteknya mereka menindas sesama sehingga pada zaman Yesus seorang ahli Taurat dengan berani bertanya kepada Tuhan Yesus tentang hukum utama yang harus dilakukan oleh manusia.
Yesus menegaskan bahwa yang pertama adalah mencintai Tuhan yang Esa. Tidak ada allah lain yang disembah selain Tuhan. Itu berarti mencintai Tuhan bukan dengan mulut saja tetapi dengan seluruh akal budi, hati dan kehendak. Yesus menegaskan lagi bahwa hukum kedua tetapi juga yang sama pentingnya dengan hukum pertama yakni mencintai sesama karena sesama adalah lambang kehadiran Tuhan yang nyata. Tuhan berjanji bahwa jika umatnya hidup seperti yang diajarkanNya dan mencintaiNya sepenuh hati maka akan mengalami hidup yang damai sebagaimana digambarkan nabi Hosea mengenai pohon dan tumbuh tumbuhan yang menghasilkan buah. Santo Fransiskus sudah membuktikan cintanya kepada Allah dan semua makhluk ciptaan Tuhan. Dia mencintai Tuhan dengan segenap hati, segenap akal budi dan dengan seluruh jiwa raganya sehingga Tuhan yang memiliki damai yang sempurna hadir dalam kehidupannya. Ketika kita dengan sepenuh hati mencintai Tuhan dan sesama maka pasti ada kedamaian dalam hidup kita. Jika di dunia ini kita sudah merasakan kedamaian maka kedamaian yang sesungguhnya pasti dialami bersama dengan Tuhan Sang pemilik Cinta. Tuhan memberkati. Amin