Kalender Liturgi 16 Okt 2024
Rabu Pekan Biasa XXVIII
PF S. Margareta Maria Alacoque, Perawan
PF S. Hedwig, Biarawati
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: Gal 5:18-25
Mazmur Tanggapan: Mzm 1:1-2.3.4.6
Bait Pengantar Injil: Yoh 10:27
Bacaan Injil: Luk 11:42-46
Bacaan I
Gal 5:18-25
Barang siapa menjadi milik Kristus,
ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia:
Saudara-saudara,
Kalau kalian membiarkan diri dibimbing oleh Roh,
kalian tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Perbuatan daging telah nyata, yaitu:
percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir,
percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri,
percideraan, roh pemecah dan kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya.
Mengenai semuanya itu kalian kuperingatkan,
seperti yang telah kulakukan dahulu
bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian,
ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Sebaliknya hasil Roh ialah:
kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
sikap lemah lembut dan penguasaan diri.
Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Barangsiapa menjadi milik Kristus,
ia telah menyalibkan daging
dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Jika kita hidup oleh Roh,
baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 1:1-2.3.4.6
R:Yoh 8:12
Yang mengikuti Engkau, ya Tuhan, hidup dalam cahaya.
*Berbahagialah orang
yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh;
tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan,
dan siang malam merenungkannya.
*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buah pada musimnya,
dan daunnya tak pernah layu;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.
*Bukan demikianlah orang-orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiup angin.
Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Bait Pengantar Injil
Yoh 10:27
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan,
Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
Bacaan Injil
Luk 11:42-46
Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi!
Celakalah kalian, hai ahli-ahli kitab!
Inilah Injil Suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa
Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi!
Sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran,
tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah.
Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi,
sebab kalian suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat
dan suka menerima penghormatan di pasar.
Celakalah kalian,
sebab kalian seperti kubur yang tidak memakai tanda;
orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya.”
Seorang ahli Taurat menjawab,
“Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga.”
Tetapi Yesus berkata lagi,
“Celakalah kalian juga, hai ahli-ahli Taurat,
sebab kalian meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang,
tetapi kalian sendiri
tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan:
Kitab Taurat dibuat atau diciptakan karena perilaku manusia terutama pada saat itu bangsa Israel yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Untuk itu melalui Musa, Allah memberikan perintah perintahNya untuk ditaati agar terjadi keadilan dan kedamaian dalam masyarakat. Bangsa Israel merupakan bangsa pilihan Allah yang dibebaskan dari penindasan bangsa Mesir dan diarahkan ke Tanah Terjanji. Dalam perjalanan menuju Tanah Terjanji mereka menunjukkan perilaku yang buruk seperti yang dikatakan Paulus sebagai perbuatan daging. percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Ketidakberaturan dalam diri manusia ini maka Allah memberikan perintahNya yang ada dalam Kitab Taurat. Dalam perjalanan selanjutnya isi Kitab Taurat menjadi hukum dan pedoman dalam berbangsa yang kita kenal dengan nama Dekalog. Namun hukum ini sepertinya tajam ke bawah dan tumpul ke atas karena para pemimpin bangsa Israel seperti orang farisi dan ahli Taurat tidak sepenuhnya menjalankannya. Mereka hidup penuh dengan kemunafikan dan kejahatan yang terselubung. Melihat perilaku mereka maka Yesus marah dan dalam sabdaNya di bukit Dia mengecam sikap hidup itu dengan mengatakan bahwa mereka celaka dan tidak akan bahagia. Orang orang Farisi dan ahli Taurat mengutamakan aturan luar yang kelihatan daripada kasih atau seperti yang Paulus katakan sebagai perbuatan Roh yakni kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri. Selain bersifat munafik, lebih jahat lagi para ahli Taurat membuat aturan tambahan yang membebani umat seperti membayar perpuluhan, tidak boleh beraktivitas pada hari Sabat dan aturan aturan lainnya. Ketidakberaturan itu yang membuat Yesus marah kepada orang Farisi dan ahli Taurat.
Kita juga sering menyaksikan perilaku ketidakadilan dan kejahatan lainnya dalam hidup kita entah di dalam keluarga, biara, atau dalam komunitas besar seperti negara. Mungkin kita adalah korbannya atau mungkin kita adalah pemainnya. Bagaimana kita sebagai pengikut Yesus menyikapinya. Apakah kita turut mendukung semua ketidakberaturan itu atau kita menjadi pembawa Roh Tuhan dengan buah buahnya sehingga tercipta keadilan dan kedamaian. Maukah kita dikatakan Sang Guru sebagai orang yang celaka atau orang yang berbahagia? Selamat memilih.
Tuhan memberkati. Amin
Amennn n Pujilah Tuhan
Amennn n Pujilah Tuhan….
Perbuatan jahat yg tidak diinginkan Allah dr para penguasa