Berjaga-jaga dalam kasih

Kalender Liturgi 22 Okt 2024

Selasa Pekan Biasa XXIX

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I: Ef 2:12-22

Mazmur Tanggapan: Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14

Bait Pengantar Injil: Luk 21:36

Bacaan Injil: Luk 12:35-38

 

Bacaan I

Ef 2:12-22

Kristuslah damai sejahtera kita yang mempersatukan kedua belah pihak.

 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus:

 

Saudara-saudara, ingatlah bahwa kalian dahulu tanpa Kristus.

Waktu itu kalian tidak termasuk warga umat Allah

dan tidak mendapat bagian

dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan.

Waktu itu kalian tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dunia.

Tetapi sekarang dalam Kristus Yesus,

kalian yang dahulu jauh, sudah menjadi dekat

oleh darah Kristus.

 

Dialah damai sejahtera kita,

yang mempersatukan kedua belah pihak,

dan yang telah merobohkan tembok pemisah, yaitu permusuhan.

Sebab dengan wafat-Nya sebagai manusia

Ia telah membatalkan hukum Taurat

dengan segala perintah dan ketentuannya

untuk menciptakan keduanya

menjadi satu manusia baru dalam diri-Nya.

Dengan demikian Ia mengadakan damai sejahtera.

Dalam satu tubuh Ia memperdamaikan keduanya dengan Allah oleh salib

dan mengakhiri permusuhan pada salib itu.

 

Ia datang dan memberitakan damai sejahtera

kepada kalian yang jauh dan kepada mereka yang dekat.

Sebab oleh Dia kita, kedua pihak,

beroleh jalan masuk kepada Bapa dalam satu Roh.

 

Demikianlah kalian bukan lagi orang asing dan pendatang,

melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah.

Kalian dibangun atas dasar para rasul dan para nabi

dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan yang rapi tersusun

menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan.

Di atas Dia pula kalian turut dibangun menjadi kediaman Allah dalam Roh.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

 

Mazmur Tanggapan

Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14

R:9

Tuhan hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya.

 

*Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah!

Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai

kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya?

Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa,

dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.

 

*Kasih dan kesetiaan akan bertemu,

keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan.

Kesetiaan akan tumbuh dari bumi,

dan keadilan akan merunduk dari langit.

 

*Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan,

dan negeri kita akan memberikan hasil.

Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya,

dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

 

 

Bait Pengantar Injil

Luk 21:36

Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa,

agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.

 

 

Bacaan Injil

Luk 12:35-38

Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga.

 

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

 

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,

“Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.

Hendaklah kalian seperti orang yang menanti-nantikan tuannya

pulang dari pesta nikah,

supaya jika tuannya datang dan mengetuk pintu,

segera dapat dibukakan pintu.

 

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang.

Aku berkata kepadamu,

Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya

dan mempersilahkan mereka duduk makan,

dan ia akan datang melayani mereka.

Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari,

dan mendapati mereka berlaku demikian,

maka berbahagialah para hamba itu.”

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

Renungan:

 

Sebuah percekcokan terjadi antara ibu mertua dan menantu perempuan selama beberapa tahun karena alasan tertentu. Suatu hari cucu si mertua atau anak si menantu yang baru berumur dua tahun sakit parah. Nampaknya menurut dokter bahwa masa hidup si anak tidak akan bertahan lama karena tidak mau makan ataupun minum. Penyakitnya tidak bisa terdeteksi. Mendengar berita itu si mertua dengan rendah hati pergi membesuk dan menggendongnya. Namun sebelumnya terjadi peristiwa perdamaian antara mertua dan menantu saling berpelukan dan saling memaafkan. Peristiwa perdamaian itu rupanya secara batiniah dirasakan oleh si anak. Setelah digendong oleh si nenek anak ini pun mulai menunjukkan tanda-tanda hidup dengan menangis meminta makanan. Padahal sudah seminggu tidak mau makan atau minum selain melalui infus. Akhirnya si anak sembuh secara ajaib.

Begitupun penderitaan dan wafat Yesus di Salib dilukiskan oleh Paulus sebagai jalan perdamaian antara umat manusia dengan sesamanya dan dengan Tuhan sendiri. Sebelum Yesus datang terjadi perselisihan atau percekcokan antara orang Yahudi dan penduduk diaspora. Orang Yahudi terlalu menekankan pada Hukum Taurat sehingga menganggap bahwa keselamatan hanya dialami oleh orang Yahudi asli. Mereka beranggapan bahwa hanya mereka lah umat kesayangan Allah. Anggapan ini menyebabkan percekcokan yang cukup lama antara kedua pihak. Yesus datang dengan bercucuran darah di Salib mempersatukan kedua belah pihak dan mendekatkan semua pihak yang hidupnya dari Tuhan kepada keselamatan. Menurut Paulus: “sekarang dalam Kristus Yesus, kalian yang dahulu jauh, sudah menjadi dekat oleh darah Kristus.” Yesus adalah Damai itu sendiri yang mempersatukan semua pihak dan merobohkan tembok pemisah. Hukum Taurat sudah disempurnakan oleh pengorbananNya di Salib. Hukum yang berlaku bagi manusia bukan lagi hukum Taurat melainkan Hukum cintakasih. Dengan mengamalkan hukum cintakasih berarti orang hidup dalam kesiagaan. Yesus mengatakan bahwa kita harus berjaga-jaga dalam arti kita harus hidup dalam cinta. Ketika kita hidup dalam cinta, Tuhan pasti hadir di sana. Ketika kita tidak hidup dalam cinta maka tidak ada kesembuhan, tidak Ada kegembiraan seperti yang dialami si anak. Tuhan Yesus mau menegaskan bahwa tujuan hidup kita adalah damai sejahtera yakni persatuan dengan Sang Pencipta yang kita sebut sebagai Surga. Surga itu tidak tiba tiba dialami melainkan melalui proses dan dimulai di dunia ini. Jika di dunia ini kita tidak pernah mengalami damai maka sudah pasti kita tidak akan mengalami kelak dalam Kerajaan Allah. Itulah makna pernyataan Tuhan Yesus agar kita berjaga-jaga dengan berbuat kasih dalam hidup ini.

Tuhan memberkati. Amin

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *