Bunda Yang Tidak Bernoda

Kalender Liturgi 09 Des 2024

Senin Masa Adven II

Warna Liturgi: Putih

Bacaan I: Kej 3:9-15.20

Mazmur Tanggapan: Mzm 98:1.2-3ab.3c-4

Bacaan II: Ef 1:3-6.11-12

Bait Pengantar Injil: Luk 1:28

Bacaan Injil: Luk 1:26-38

 

Bacaan I

Kej 3:9-15.20

Aku akan mengadakan permusuhan

antara keturunanmu dan keturunan wanita itu.

 

Bacaan dari Kitab Kejadian:

 

Pada suatu hari, di Taman Eden,

setelah Adam makan buah pohon terlarang,

Tuhan Allah memanggil manusia itu

dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?”

Ia menjawab,

“Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini,

aku menjadi takut, karena aku telanjang;

sebab itu aku bersembunyi.”

Lalu Tuhan berfirman,

“Siapakah yang memberitahukan kepadamu

bahwa engkau telanjang?

Apakah engkau makan dari buah pohon,

yang Kularang engkau makan itu?”

Manusia itu menjawab,

“Perempuan yang Kautempatkan di sisiku,

dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku,

maka kumakan.”

Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu:,

“Apakah yang telah kauperbuat ini?”

Jawab perempuan itu,

“Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”

Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu,

“Karena engkau berbuat demikian,

terkutuklah engkau di antara segala ternak

dan di antara segala binatang hutan!

Dengan perutmulah engkau akan menjalar,

dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu!

Aku akan mengadakan permusuhan

antara engkau dan perempuan ini,

antara keturunanmu dan keturunannya.

Keturunannya akan meremukkan kepalamu,

dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

 

Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya,

sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

 

Mazmur Tanggapan

Mzm 98:1.2-3ab.3c-4

R:1ab

Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan,

sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib.

 

*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan,

sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib;

keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,

oleh lengan-Nya yang kudus.

 

*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan

yang datang dari pada-Nya.

Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa.

Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.

 

*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan

yang datang dari Allah kita.

Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi,

bergembiralah dan bermazmurlah!

 

 

Bacaan II

Ef 1:3-6.11-12

Di dalam Kristus Allah telah memilih kita.

 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus:

 

Saudara-saudara,

terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus

yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita

segala berkat rohani di surga.

Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita

sebelum dunia dijadikan,

supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula

untuk menjadi anak-anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus,

sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,

supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia,

yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya.

Aku katakan “di dalam Kristus”,

karena di dalam Dialah

kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah,

yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu

sesuai dengan maksud Allah,

yang di dalam segala sesuatu

bekerja menurut keputusan kehendak-Nya.

Dengan demikian kami,

yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus,

ditentukan-Nya supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

 

Bait Pengantar Injil

Luk 1:28

Salam, hai engkau yang dikaruniai,

Tuhan menyertai engkau.

 

 

Bacaan Injil

Luk 1:26-38

Salam, hai engkau yang dikaruniai,

Tuhan menyertai engkau.

 

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

 

Dalam bulan yang keenam

Allah mengutus malaikat Gabriel

ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret,

kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang

bernama Yusuf dari keluarga Daud;

nama perawan itu Maria.

Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata,

“Salam, hai engkau yang dikaruniai,

Tuhan menyertai engkau.”

Maria terkejut mendengar perkataan itu,

lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.

Kata malaikat itu kepadanya,

“Jangan takut, hai Maria,

sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

Sesungguhnya engkau akan mengandung

dan akan melahirkan seorang anak laki-laki,

dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Ia akan menjadi besar

dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi.

Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya

takhta Daud, bapa leluhur-Nya.

Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub

sampai selama-lamanya,

dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”

Kata Maria kepada malaikat itu,

“Bagaimana hal itu mungkin terjadi,

karena aku tidak bersuami?”

Jawab malaikat itu kepadanya,

“Roh Kudus akan turun atasmu

dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau;

sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu

akan disebut kudus, Anak Allah.

Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu,

ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya,

dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu.

Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”

Maka kata Maria,

“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;

jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

 

Renungan:

 

Taman Eden adalah tempat yang diceritakan dalam Alkitab sebagai tempat tinggal pertama manusia, Adam dan Hawa, yang diciptakan oleh Tuhan. Taman Eden merupakan surga yang dipenuhi dengan pohon-pohon yang baik untuk dimakan, di antaranya Pohon Kehidupan dan Pohon Pengetahuan tentang yang Baik dan yang Jahat. Adam dan Hawa diperintahkan untuk tidak memakan buah dari Pohon Pengetahuan, tetapi mereka tergoda oleh ular dan melanggar perintah tersebut. Sebagai hukuman, Tuhan mengusir Adam dan Hawa dari Taman Eden dan memasang kerubim dan pedang berapi di depannya untuk mencegah manusia kembali.

Hukuman itu tidak hanya kepada Adam dan Hawa tetapi juga kepada ular. “Terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan! Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

Dalam Kitab Suci, ular melambangkan Setan, yaitu malaikat atau roh yang memberontak terhadap Tuhan dan berusaha menghancurkan umat manusia.

Permusuhan antara manusia dan ular berlangsung berabad-abad hingga Tuhan yang maha belaskasihan kepada manusia ciptaanNya mengutus PutraNya ke dunia guna mengakhirinya. Tuhan yang Mahakuasa tidak turun ke dunia dengan segala kemegahanNya tetapi memilih rahim seorang gadis yang suci dan tak bernoda sebagai tempat untukNya sehingga Dia mengutus Malaikat Gabriel untuk menyampaikan kabar gembira ke dunia lewat Bunda Maria. Kesediaan Bunda Maria dengan mengatakan Totus Tuum kepada Allah maka kutukan itu berakhir. Jawaban kepasrahan dan penyerahan diri seutuhnya yakni “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;

jadilah padaku menurut perkataanmu itu,” digambarkan dengan Patung Bunda Maria yang menginjak kepala ular. Mesias sudah datang dan bersukacitalah dunia. Setan dan sekutunya sudah hancur. Oleh karena itu bersama Santo Paulus kita memuji Tuhan “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.”

Dengan peristiwa Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Tuhan menandakan dan membuktikan bahwa Rahim tempat Tuhan bersemayam selama sembilan bulan dan sepuluh hari adalah seorang manusia yang tidak bernoda sejak kelahirannya. Bagi manusia itu tidak mungkin tetapi pasti bagi Allah yang maha segalanya.

Bunda Maria yang tidak bernoda, doakanlah kami manusia yang berdosa sekarang dan pada saat kami m

ati. Amin

 

One thought on “Bunda Yang Tidak Bernoda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *