Kalender Liturgi 30 Apr 2024
Selasa Paskah V
PF S. Pius V, Paus
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I: Kis 14:19-28
Mazmur Tanggapan: Mzm 145:10-11.12-13b.21
Bait Pengantar Injil: Luk 24:46.26
Bacaan Injil: Yoh 14:27-31a
Bacaan I
Kis 14:19-28
Mereka menceritakan kepada jemaat, segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka.
Bacaan dari Kisah Para Rasul:
Waktu Paulus dan Barnabas di kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium, dan mereka membujuk orang banyak memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu, dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota Derbe dan memperoleh banyak murid.bLalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman.bMereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.bDi tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 145:10-11.12-13b.21
R:11a
Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.
*Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
*Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaa-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abadi, Pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
*Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang Kudus untuk seterusnya dan selamanya.
Bait Pengantar Injil
Luk 24:46.26
Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.
Bacaan Injil
Yoh 14:27-31a
Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes:
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya ,”Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang, namun ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi dunia harus tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa, dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan:
Sering orang bertanya apakah penderitaan itu sebuah nilai sehingga untuk mencapai kesuksesan atau kebahagiaan orang harus menderita? Tentu jawaban adalah penderitaan bukanlah sebuah nilai tetapi ia berguna dalam hidup untuk membawa orang kepada kebahagiaan. Di situlah nilai sebuah kehidupan. Kadang orang katakan bahwa Penderitaan dan kebahagiaan merupakan dua hal yang selalu berada bersama sama seperti siang dan malam. Kalau siang saja yang ada maka orang tidak akan tidur sedangkan kalau malam saja ada maka orang tidak akan bangun dan bekerja. Jadi harus ada siang dan harus ada malam. Untuk mencapai kebahagiaan atau kesuksesan orang perlu menderita.
Seorang pemain bola hebat seperti Marselino Ferdinand pasti setiap saat menderita karena latihan yang berat. Dia harus mengorbankan dirinya untuk tidak nalo ( minum moke putih dan makan makanan ala bajawa). Dia juga harus mengorbankan dirinya untuk tidur tepat waktu dan tidak bersenang-senang dengan teman temannya di cafe. Dia harus disiplin setiap saat dengan latihan bola. Begitupun dengan orang orang hebat dalam bidang apapun. Tidak ada yang instan melainkan harus ada usaha dan kerja keras untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.
Penderitaan seperti ini dialami oleh Paulus dan Barnabas ketika mereka mewartakan Injil dan pertobatan. Iri hati dari orang Yahudi menyebabkan mereka dilempari dengan batu. Kita bisa bayangkan pasti tubuh mereka luka parah, darah mengalir di mana mana. Namun iman yang kuat sehingga mereka bisa bertahan. Setelah diselamatkan oleh murid murid yang percaya maka kedua Rasul itu berangkat ke kota Derbe dan kota kota lain seperti Antiokia dan Ikonium . “Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara”. Paulus dan Barnabas mengingatkan umatnya bahwa tidak gampang menjadi pengikut Yesus. Pengikut Yesus harus memikul salib agar mencapai kebahagiaan atau damai abadi. Paulus menegaskan bahwa Tuhan juga membuka pintu keselamatan bagi semua bangsa. semua orang akan memiliki kebahagiaan sejati atau damai yang sesungguhnya seperti yang disampaikan oleh Tuhan Yesus setelah Dia bangkit.
Hari ini juga dalam amanat perpisahan-Nya sekali lagi Yesus menyampaikan pesan damai. “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.” Para murid tidak usah cemas menghadapi dunia dan tantangannya. Dia tidak akan meninggalkan mereka sama sekali melainkan Dia akan selalu menyertai mereka. Dia harus kembali kepada BapaNya karena tugas yang diberikan Bapa sudah selesai. Yesus mengatakan kalau para murid benar benar mencintaiNya seharusnya mereka bersukacita karena Bapa lebih besar dari Yesus. Damai yang disampaikanNya akan terwujud bersama Bapa dalam KerajaanNya. Damai itu akan dialami oleh semua orang yang percaya kepada-Nya sehingga tidak perlu takut kepada dunia. Segala penderitaan di dunia ini hanyalah bersifat sementara dan seperti Paulus mengatakan kepada mereka yang percaya di Antiokhia, Listra dan Derbe bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara asalkan kita tekun dalam iman akan Yesus yang bangkit. Amin