Garam dan Terang: Identitas Pengikut Yesus yang sejati

Kalender Liturgi Selasa 10 Juni 2025 merupakan Hari Selasa biasa, Santo Henrikus Balzano, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

 

Bacaan Pertama 2Kor 1: 18-22

 

Pada Yesus bukanlah terdapat “ya” dan “tidak”melainkan hanya ada “ya”.

 

 

Saudara-saudara, demi Allah yang setia, janji kami kepada kalian bukanlah serentak “ya” dan “tidak”.Sebab Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kalian, yaitu oleh Silvanus, Timotius dan aku, bukanlah serentak “ya” dan “tidak;” di dalam Dia hanya ada “ya”.

Sebab Kristus adalah ‘ya’ bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin”untuk memuliakan Allah. Sebab Allahlah yang meneguhkan kami bersama kalian di dalam Kristus. Dia pulalah yang telah mengurapi kita serta memeteraikan tanda milik-Nya atas kita. Dialah yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.

 

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

 

Mazmur Tanggapan Mzm 119:129.130.131.132.133.135

Ref: Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, ya Tuhan.

Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.

Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang,memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Mulutku kungangakan dan megap-megap,sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku,sebagaimana patutnya orang-orang yang mencintai nama-Mu.

Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu,dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.

Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Bait Pengantar Injil Mat 5:16

Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang,agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu di surga.

Bacaan Injil Mat 5:13-16

Kalian ini cahaya dunia.

Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda, “Kalian ini garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat diasinkan? Tiada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak orang. Kalian ini cahaya dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu di surga.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

 

Renungan:

Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita untuk tidak kehilangan identitas dan pengaruh sebagai pengikut Yesus. Yesus menegakkan kita supaya menjadi Garam dan Terang bagi dunia yang hidup dalam kegelapan dan tawar hati. Mari kita simak penegasan Yesus: Yesus berkata: “Kamu adalah garam dunia… Kamu adalah terang dunia… Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

1. “Kamu adalah garam dunia”:

* Garam dipakai untuk memberi rasa dan mengawetkan makanan.

Orang percaya dipanggil untuk memberi “rasa” (nilai, makna, dan kebaikan) dalam dunia yang hambar secara rohani dan moral.

* Garam juga mencegah kebusukan — artinya, murid Kristus harus mencegah kerusakan moral, menjadi penyeimbang dan penjernih dalam masyarakat.

Jika garam menjadi tawar, maka tidak berguna — ini peringatan agar jangan kehilangan identitas dan pengaruh sebagai pengikut Kristus.

2. “Kamu adalah terang dunia”:

* Dunia digambarkan sebagai tempat yang gelap (penuh dosa, kebingungan, keputusasaan).

Orang percaya dipanggil untuk menjadi pembawa terang: memberi arah, harapan, dan kebenaran.

* Terang tidak disembunyikan, tetapi diletakkan di atas kaki dian agar menyinari semua orang. Artinya, iman dan perbuatan baik kita harus nyata, tidak tersembunyi.

3. Tujuan dari terang dan garam itu:

Bukan untuk kemuliaan diri sendiri, tetapi supaya Allah dipermuliakan.

Perbuatan baik bukan untuk pamer, tapi untuk menjadi kesaksian hidup tentang kasih dan kebenaran Allah.

Pesan bagi kita para pengikutNya:

* Hidup kita harus punya dampak positif: lewat cara kita berbicara, bekerja, memperlakukan orang lain, atau membuat keputusan.

* Kita diajak untuk tidak berkompromi dengan nilai dunia, tetapi memberi rasa (garam) dan arah (terang) lewat cara hidup yang mencerminkan Kristus.

Tindakan baik, kasih, dan kejujuran yang kita lakukan bisa membawa orang lain melihat Tuhan melalui hidup kita. Atau seperti yang Paulus katakan bahwa kita sebagai pengikut Yesus harus memiliki buah buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Tuhan memberkati. Amin.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *