Hamba Tuhan dan Misi Keselamatan

Kalender Liturgi Selasa 15 April 2025 merupakan HARI SELASA DALAM PEKAN SUCI, Beato Pedro Gonzalez, Pengaku Iman, Beato Damian de Veuster, Imam, dengan Warna Liturgi Ungu.

Bacaan Pertama Yesaya 49:1-6

“Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”

 

Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.

Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing, dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku berkata, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia! Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.”

Maka sekarang berfirmanlah Tuhan yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya; yang karenanya aku dipermuliakan di mata Tuhan,

dan Allahku menjadi kekuatanku; beginilah firman-Nya, “Terlalu sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku Yakub, dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara.

Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

 

Mazmur Tanggapan Mzm. 71:1-2.3-4a.5-6b.15.1

Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan.

 

1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-sekali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!

2. Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik!

3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!

4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

 

Bait Pengantar Injil

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Salam, ya Raja kami yang setia kepada Bapa; Engkau dibawa untuk disalibkan, tidak membuka mulut seperti domba yang dibawa ke pembantaian.

 

Bacaan Injil Yohanes 13:21-33.36-38

“Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku … Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.”

Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya Yesus sangat terharu, lalu bersaksi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya.

Seorang di antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!”

Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus, “Tuhan, siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.”

Sesudah berkata demikian, Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis.

Maka Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas.

Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi.

Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus, Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan dalam Dia.

Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu.

Kamu akan mencari Aku, dan seperti telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi ‘Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ demikian pula Aku mengatakannya sekarang kepada kamu.

Simon Petrus berkata kepada Yesus, “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.”

Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu.” Sahut Yesus, “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.”

 

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

 

Renungan:

Hari ini Yesaya memaparkan lagi “Nyanyian Hamba Tuhan” (Servant Song) yang kedua dalam Kitabnya. Bagian ini berbicara tentang seorang hamba yang dipilih oleh Tuhan untuk membawa keselamatan, bukan hanya bagi bangsa Israel, tetapi juga bagi seluruh bangsa di bumi. Yesayamenggambarkan panggilan dan misi seorang “Hamba Tuhan”. Dalam konteks asli sebenarnya merujuk pada Israel sebagai umat pilihan, atau lebih spesifik lagi pada figur Mesianik yakni tentang Yesus Kristus.

Awalnya Nabi Yesaya melukiskan bagaimana Hamba Tuhan berbicara kepada bangsa-bangsa. Diamenyatakan bahwa Ia dipanggil Tuhan sejak dalam kandungan. Ini menunjukkan bahwa misi hidupnya sejak awal adalah rencana ilahi dan bukan kehendaknya sendiri.

Tuhan mempersiapkan sang hamba seperti pedang tajam dan anak panah tersembunyi, lambang kekuatan dan kesiapan untuk melaksanakan kehendak-Nya.

Tuhan menyebut sang hamba sebagai “Israel”, yang membawa kemuliaan bagi Tuhan. Bisa diartikan sebagai umat Israel, tapi juga sebagai perwakilan dari umat itu dalam misi khusus.

Hamba itu sempat merasa sia-sia, tapi tetap menyerahkan hasil pekerjaannya kepada Tuhan—menunjukkan ketekunan dan iman.

Tuhan menegaskan kembali panggilannya: bukan hanya untuk mengembalikan Israel, tapi juga menjadi terang bagi bangsa-bangsa dan membawa keselamatan ke ujung bumi.

Hamba Tuhan dalam bacaan Injil hari ini melukiskan tentang jalan penderitaanNya. Dia yakni Tuhan Yesus mengisyaratkan adanya pengkhianatan dari muridNya yakni Yudas serta nubuat tentang penyangkalan Petrus.

Yesus mulai berbicara tentang kemuliaan-Nya yang akan datang, yaitu melalui penderitaan dan salib. Ia menyebut murid-murid-Nya sebagai “anak-anak-Ku” dan mengisyaratkan bahwa Ia akan pergi ke tempat yang tidak bisa mereka ikuti—menunjukkan penderitaan dan kematian-Nya yang akan segera tiba.

Yesus mengingatkan kita tentang realitas kelam bahwa bahkan di tengah komunitas terdekat, bisa ada pengkhianatan.

Peringatan bagi kita agar tidak membiarkan godaan (seperti cinta uang, ego, atau kekecewaan) menjauhkan kita dari Tuhan.

Yesus juga menunjukkan kelemahan manusiawi kita bahkan dari seorang murid yang penuh semangat seperti Petrus.

Dalam konteks ini Petrus berbeda dari Yudas. Petrus akhirnya bertobat dan dipulihkan oleh Yesus. Dengan demikian mengajarkan kita bahwa kegagalan bukan akhir, selama ada pertobatan.

Ketika Yesus berbicara tentang kemuliaan saat Ia mengarah ke salib berarti mengajarkan bahwa kasih sejati rela berkorban. Di tengah pengkhianatan dan penyangkalan, Yesus tetap memilih untuk mengasihi, memberi roti, dan mengampuni.

Bacaan Injil hari ini mengajak kita

* untuk mengenal kelemahan diri sendiri seperti Petrus, agar tidak terlalu percaya diri secara rohani. Tuhan tetap setia dan penuh kasih, bahkan ketika kita gagal.

* untuk tidak menghakimi, tetapi mendoakan mereka yang jatuh. Kasih sejati teruji saat penderitaan datang, dan di situlah kita bisa mencerminkan kasih Kristus.

Kedua bacaan hari ini menegaskan bahwa penderitaan bukan kegagalan, melainkan jalan menuju kemuliaan dan keselamatan yang lebih besar.

Tuhan memberkati. Amin

One thought on “Hamba Tuhan dan Misi Keselamatan

  1. Amennn…. segala rencana Tuhan sejak kita berada dlm kandungan ibu sbgmn ttg kedatangan Yesus utk menyelamatkan dunia ini dr dosa. Krn Allah maha penyayang dan maha pemaaf bg kita yg bertobat.🙏🙏🙏

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *