Keselamatan bersifat universal

Kalender Liturgi 04 Mar 2024

Senin Prapaskah III

PF S. Kasimirus

Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I: 2Raj 5:1-15a

Mazmur Tanggapan: Mzm 42:2.3;43:3.4

Bait Pengantar Injil: Mzm 130:5.7

Bacaan Injil: Luk 4:24-30

 

Bacaan I

2Raj 5:1-15a

Banyak orang sakit kusta, dan tak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naanam orang Syiria itu.

 

Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja:

 

Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta. Sekali peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Anak itu menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya, “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.” Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya, “Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu.” Maka jawab raja Aram, “Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel.” Lalu berangkatlah Naaman. Sebagai persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian. Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja Israel, yang berbunyi, “Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya.” Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata, “Allahkah aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan, sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku.” Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya,  “Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah orang itu datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel.” Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan, “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.” Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata, “Aku sangka, setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu, dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?” Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya, “Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir.” Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata, “Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

 

Mazmur Tanggapan

Mzm 42:2.3;43:3.4

R:Mzm 42:3

Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

*Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.

*Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

*Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!

*Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

 

Bait Pengantar Injil

Mzm 130:5.7

Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan firman-Nya, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.

 

Bacaan Injil

Luk 4:24-30

Yesus seperti Elia dan Elisa, diutus bukan kepada orang-orang Yahudi.

 

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

 

Ketika Yesus datang ke Nazaret, Ia berkata kepada umat di rumah ibadat, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan, dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu.” Mendengar itu, sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

 

Demikianlah Sabda Tuhan.

 

Renungan

 

Bangsa Israel sangat berbangga karena mereka adalah bangsa pilihan Allah.  Mengapa disebut pilihan Allah? Allah menjadikan bangsa Israel sebagai umat PilihanNya, karena kasihNya kepada Israel di mana Allah telah menolong mereka dari kesengsaraan dan penderitaan. Karya pertolongan itu dimulai sejak pembebasan Israel dari perbudakan Mesir menuju tanah yang subur, yang berlimpah-limpah susu dan Madu yaitu Tanah Kanaan. Bangsa Israel merasa diri lebih hebat dan lebih diistimewakan  oleh Tuhan sehingga membuat mereka sombong. Kesombongan ini yang membuat mereka bersifat fanatik. Mereka menganggap bahwa hanya mereka yang pantas masuk surga. Bangsa lain tidak memperoleh keselamatan atau masuk surga.  Keterikatan, keyakinan ataupun kecintaan terhadap agama atau keyakinan adalah hal yang bagus tetapi jangan berlebihan. Sebenarnya Allah bukan hanya berkehendak bahwa hanya mereka yang diberi pertolongan  tetapi semua bangsa karena semua manusia adalah makhluk ciptaan yang paling dicintaiNya, hanya Allah menghendaki agar melalui bangsa Israel, bangsa bangsa lain bisa mengenal dan percaya kepadaNya. Bangsa Israel salah menafsirkan kebaikan Allah yang selama ini mereka nikmati. Kisah nyata bahwa Allah menghendaki semua orang selamat yaitu bisa kita dengar dan baca melalui bacaan harian hari ini.  Banyak orang sakit kusta di Israel pada zaman nabi Elisa tetapi tak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman orang Syiria itu. Naaman  adalah seorang panglima perang raja Aram yang sekarang adalah bangsa Suriah, yang mengalami penyakit kusta. Berbagai macam pengobatan sudah dilakukannya namun tidak berhasil. Dia hampir putus asa namun Allah mengirim utusanNya melalui seorang gadis tawanan untuk menyatakan kemuliaanNya kepada bangsa lain. Naaman ditawarkan untuk berobat ke Israel pada seorang utusan Allah yakni nabi Elisa. Kepasrahan Naaman membuahkan hasil bahwa dia memperoleh pertolongan yakni kesembuhan. Naaman melihat karya keselamatan Allah yang nyata dalam dirinya memperkokoh iman dan keyakinan bahwa Allah Israel adalah Allah yang benar. Melalui peristiwa ini Allah yang benar semakin dikenal oleh bangsa lain.

Fanatisme yang berlebihan membuat bangsa Israel lupa diri bahwa mereka juga membutuhkan pertobatan. Sikap sombong mereka dirasakan sendiri oleh Yesus. Mereka menganggap bahwa mereka tidak membutuhkan nabi atau utusan Tuhan yang harus mengajar dan mengingatkan akan kekurangan mereka sehingga mereka tidak menghargai nabi atau guru termasuk Yesus sendiri. Yesus heran akan sikap hidup dan kedegilan hati mereka maka dalam pembicaraanNya dengan mereka Dia  menyindir dan berkata: “Pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan, dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu.”

Nampaknya mereka tersinggung karena apa yang dikatakan Tuhan Yesus benar-benar menusuk hati mereka. Maka kebencian untuk menghabisi nyawa Tuhan Yesus semakin tertaut dalam pikiran mereka. Tetapi belum saatnya bagi Tuhan Yesus untuk mengalami penderitaan.

Pelajaran apa yang kita dapatkan dari bacaan bacaan hari ini?

Pertama, keselamatan itu bersifat universal. Semua manusia sama di hadapan Allah karena manusia adalah ciptaanNya yang paling bermartabat. Manusia adalah citra Allah oleh karena itu semua harus diselamatkan tanpa kecuali.

Kedua, sikap fanatisme yang berlebihan adalah sebuah kesombongan rohani yang dibenci Allah.

Ketiga, Allah menghendaki agar kita rendah hati sama lain dan merendahkan diri di hadapan Tuhan sambil mengakui KeAllahan Yesus Kristus.

Keempat, kita memiliki misi yang sama yakni mewartakan kebaikan Tuhan kepada mereka yang belum mengenal Tuhan Yesus dan menunjukkan sikap kemuridan Tuhan agar orang percaya bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Allah yang benar

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *