Kalender Liturgi 18 Jun 2024
Selasa Pekan Biasa XI
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: 1Raj 21:17-29
Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-4.5-6a.11.16
Bait Pengantar Injil: Yoh 13:34
Bacaan Injil: Mat 5:43-48
Bacaan I
1Raj 21:17-29
Engkau menyuruh orang Israel berbuat dosa.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja:
Sesudah Nabot dibunuh, Tuhan bersabda kepada Nabi Elia, orang Tisbe, “Bangunlah, pergilah menemui Ahab, raja Israel yang di Samaria. Ia telah pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya. Katakanlah kepadanya demikian, ‘Beginilah firman Tuhan: Engkau telah membunuh dan merampas! ‘ Katakan pula kepadanya, ‘Beginilah sabda Tuhan: Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ pulalah anjing akan menjilat darahmu’.” Kata Ahab kepada Elia, “Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?” Jawab Elia, “Memang sekarang aku mendapat engkau, karena engkau sudah memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Sungguh, aku akan mendatangkan malapetaka kepadamu. Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki dari keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel. Aku akan memperlakukan keluargamu sama seperti keluarga Yerobeam bin Nebat dan seperti keluarga Baesa bin Ahia. Sebab engkau telah menyakiti hati-Ku dengan menyebabkan orang Israel berbuat dosa. Juga mengenai Izebel Tuhan telah bersabda, ‘Anjing akan memakan Izebel di tembok luar Yizreel. Siapa saja dari keluarga Ahab yang mati di kota akan dimakan anjing, dan yang mati di padang akan dimakan burung di udara.’ Sesungguhnya tidak pernah ada orang seperti Ahab yang memperbudak dirinya dengan melakukan yang jahat di mata Tuhan, karena ia telah dibujuk oleh Izebel, isterinya. Bahkan ia telah berlaku sangat keji. Ia mengikuti berhala-berhala, seperti orang Amori yang telah dihalau Tuhan dari depan orang Israel. Segera sesudah Ahab mendengar perkataan itu, ia mengoyakkan pakaiannya, mengenakan kain kabung pada tubuhnya, dan berpuasa. Bahkan ia tidur dengan memakai kain kabung, dan berjalan dengan langkah lamban. Maka bersabdalah Tuhan kepada Elia orang Tisbe itu,”Sudahkah kaulihat, bahwa Ahab merendahkan diri di hadapan-Ku? Oleh karena ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka Aku tidak akan mendatangkan malapetaka dalam zamannya. Barulah dalam zaman anaknya Aku akan mendatangkan malapetaka atas keluarganya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 51:3-4.5-6a.11.16
R:3a
Ya Tuhan, kasihanilah kami, orang yang berdosa ini.
*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
*Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa.
*Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, penyelamatku, maka lidahku akan memasyurkan keadilan-Mu!
Bait Pengantar Injil
Yoh 13:34
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan. Kasihilah sesama sebagaimana Aku mengasihi kamu.
Bacaan Injil
Mat 5:43-48
Kasihilah musuh-musuhmu.
Inilah Injil Suci menurut Matius:
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar bahwa disabdakan, ‘Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu. ‘Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian.’ Karena dengan demikian kalian menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat, dan juga bagi orang yang baik. Hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga bagi orang yang tidak benar. Apabila kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kalian hanya memberi salam kepada saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu kalian harus sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan:
Berbicara tentang cinta kepada sesama dalam arti yang luas pasti selalu mengingatkan kita tentang pengalaman hidup kita terutama dengan orang yang pernah berinteraksi dengan kita baik secara langsung maupun melalui media sosial, baik dengan orang dekat maupun dengan orang jauh. Ada kisah menarik yang berhubungan dengan perintah untuk saling mencintai terutama mencintai musuh dan mendoakan mereka yang pernah dialami oleh seorang ibu yang berdomisili di kota Ende. Beliau memiliki pengalaman yang sangat menarik dalam hidup bertetangga dengan seorang yang juga mengakui diri sebagai pengikut Yesus. Suatu pagi tiba-tiba tetangganya yang tidak diundang yang juga seorang ibu datang bertamu. Rumah sudah sepi, anak anak sudah ke sekolah, suaminya sudah ke kantor sehingga tinggal ibu ini sendirian. Sebagai seorang yang memiliki etiket melayani tamu maka ibu ini bergegas ke dapur dan menyiapkan minuman buat tamu. Rupanya waktu ibu ini ke dapur si tetangga yang sudah sering mengamati situasi rumah yang sepi melakukan aksi nekatnya mencuri sepasang cincin pernikahan yang dipajangkan di dinding ruang tamu. Seperti biasa selesai ngobrol dan memperkenalkan diri, tetangga ini pulang. Ada firasat buruk yang dialami ibu ini ketika dia menatap dinding ternyata cincinnya hilang. Sebagai seorang timur ibu ini langsung bertanya kepada tamunya dan mencercanya dengan pertanyaan pertanyaan yang memojokkannya. Terjadilah keributan di kompleks sehingga banyak yang menonton. Sejak saat itu hubungan mereka seperti kucing dan anjing. Kurang lebih 5 tahun setelah kejadian ini saya bertemu dengan ibu ini dan dia menceriterakan semuanya kepada saya. Dia mengaku menyesal dan mau mengampuni mantan tetangganya (Setelah kejadian itu mereka pindah kontrakan). Dia sudah berdoa setiap hari agar bisa mengampuni tapi ketika melihat wajah tetangganya pasti secara spontan kata makian keluar dari mulutnya. Saya hanya menganjurkan sebuah doa yang mungkin juga berguna untuk kita semua. Bunyi doanya sebagai berikut: Yesus, ampunilah dosa saya, lembutkan hati saya. Ampunilah dosa dia (sebut namanya) lembutkan hati dia. Berdoalah paling kurang 50 kali sehari terutama di saat kita ingat akan orang yang menyakiti kita. Kurang lebih setengah tahun kemudian saya bertemu lagi si ibu ini. Sambil tersenyum dia katakan : padre, Terimakasih banyak. Doa saya sudah dikabulkan Tuhan. Dia mengakuinya dan saya sudah memaafkannya. Sekarang kami sudah bersahabat tanpa ada rasa benci.
Memang mencintai musuh dengan mengampuni kesalahannya adalah sangat sulit tetapi sebagai pengikut Yesus itulah syarat utama. Seperti lagu yang dinyanyikan oleh Celine Dion yang berjudul The power of love tentang kekuatan sebuah cinta duniawi yang tidak memandang fisik dan sifat maka the power of love kekristenan terletak hanya pada forgiveness atau pengampunan. Tanpa pengampunan hidup kita seperti di neraka dan Tuhan pasti tidak bersemayam di hati kita. Jika Tuhan tidak bersemayam maka tidak ada damai dan kita bukan anak kesayangan Allah.
Dalam kitab raja-raja yang dibacakan hari ini kita mendengar telah terjadi pembunuhan terhadap seorang yang tidak bersalah oleh isebel istri raja Ahab. Mengapa terjadi peristiwa yang mengenaskan? Jawaban adalah karena Tuhan yang sesungguhnya tidak hadir dan bersemayam dalam keluarga raja. Tuhan tidak ada di sana melainkan setan. Tuhan mencintai Ahab sehingga menyuruh Elia untuk memperingatinya dan ternyata peringatan Tuhan didengarkan oleh raja sehingga tidak terjadi malapetaka. Ahab menyesal karena dia tidak mengasihi sesama karena keserakahannya.
Yesus menegaskan ajaran BapaNya bahwa jika kita mau menjadi anak Bapa yang satu dan sama maka tugas kita adalah saling mencintai. Tugas mencintai adalah mengampuni sesama dan mendoakan mereka terutama para musuh musuh kita. Jika kita mengasihi hanya mereka yang berbuat atau mencintai kita berarti kita lebih buruk dari mereka yang tidak mengenal Allah. Mereka juga berbuat baik kepada orang orang yang mencintai mereka. Kelebihan kita yang sudah percaya dan mengenal Tuhan Allah adalah mencintai tanpa batas terutama dengan mencintai musuh. Di sinilah letak power of love kekristenan yaitu pengampunan. Kekuatan cinta kita harus bisa membedakan mereka yang tidak mengenal Tuhan dan ajaranNya. Jika kita mampu mengampuni maka hidup kita terarah kepada kesempurnaan yaitu bersatu dengan yang Maha Sempurna. kesempurnaan itu milik Tuhan jika anak anak Tuhan mengikuti ajaranNya dan menghayati dalam hidup maka anak anakNya juga akan sempurna. Jalan menuju kepada kesempurnaan adalah cinta. Mencintai berarti mengampuni dan mendoakan orang yang menyakiti kita seperti si ibu dalam cerita singkat di atas. Marilah kita memahami ajaran cinta yang merupakan perintah utama Sang Guru Cinta yakni Tuhan Yesus. Tuhan memberkati. Amin.