Mewartakan Tuhan yang bangkit

Kalender Liturgi 02 Apr 2024

Selasa Oktaf Paskah

(Ditiadakan) PF S. Fransiskus dari Paola, Pertapa

Warna Liturgi: Putih

Bacaan I: Kis 2:36-41

Mazmur Tanggapan: Mzm 33:4-5.18-19.20.22

Bait Pengantar Injil: Mzm 118:24

Bacaan Injil: Yoh 20:11-18

Bacaan I

Kis 2:36-41

Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus.

 

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

 

Pada hari Pentakosta, berkatalah Petrus kepada orang-orang Yahudi, “Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” Ketika mereka mendengar hal itu, hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain, “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka, “Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu; maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu, bagi anak-anakmu dan bagi semua orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.”bDan dengan banyak perkataan lain lagi Petrus memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh, dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya, “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.”

Demikianlah sabda Tuhan.

 

Mazmur Tanggapan

Mzm 33:4-5.18-19.20.22

R:5b

Bumi penuh dengan kasih setia-Mu.

 

*Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.

*Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

*Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong kita dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

 

Bait Pengantar Injil

Mzm 118:24

Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

 

Bacaan Injil

Yoh 20:11-18

Aku telah melihat Tuhan, dan Dialah yang mengatakan hal-hal itu kepadaku.

 

Inilah Injil Suci menurut Yohanes:

 

Setelah makam Yesus kedapatan kosong,Maka Maria Magdalena, berdiri dekat kubur dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka, “Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepada-Nya, “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepadanya, “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!”, artinya Guru. Kata Yesus kepadanya, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.”Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan :

Penipuan atau pembohongan yang dilakukan oleh para pemimpin Yahudi dengan menyuap para serdadu sejumlah uang supaya menyiarkan kepada publik bahwa mayat Tuhan Yesus dicuri orang tidaklah mempan karena kebenaran pasti akan selalu menang walaupun agak terlambat. Hari ini Maria Magdalena sendiri menyaksikan bahwa dia sudah melihat Tuhan, sebuah kebenaran yang disaksikan dengan mata kepala sendiri. Memang awalnya ketika melihat kubur kosong pikiran Maria tertutup oleh dosa dengan menyimpulkan bahwa Tuhan Yesus tidak bangkit dan mayatNya diambil orang. Sebuah kesimpulan yang ditarik dari asumsi negatif. Sebagai seorang perempuan yang tidak berdaya dia hanya menangis atau meratapi ketika melihat kubur kosong. Sehingga walaupun penampakan malaikat di depannya dan berkomunikasi dengannya melalui pertandingan tentang alasan mengapa menangis, diapun menjawab sesuai apa yang dipikirkannya tadi d. Juga ketika dia mengangkat muka dan menoleh ke belakang dan melihat Tuhan bukannya bahagia malah menuduh Tuhan mengambil mayat. Tuhan mengetahui bahwa Maria belum sepenuhnya bersih sehingga matanya tertutup oleh dosa sehingga dia perlu disadarkan dengan penuh kasih menyapanya . Saat itu matanya terbuka dan dia percaya bahwa Tuhan sungguh telah bangkit. Dia terharu dan bahagia.

Kebahagiaan dan keterharuan yang sama juga dialami oleh orang orang Yahudi ketika mereka mendengar kotbah Santo Petrus setelah peristiwa Pentakosta. Petrus mengatakan: “Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” Petrus mewartakan sebuah kebenaran bahwa Tuhan sungguh telah bangkit dan tidak seperti yang dihasut oleh para pemimpin Yahudi ketika kubur kosong. Kebohongan para leader Yahudi ini tidak digubris oleh masyarakatnya sehingga mereka bertanya kepada Petrus apa yang harus mereka lakukan. “Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu; maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu, bagi anak-anakmu dan bagi semua orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Demikian jawaban sang Paus pertama.

Kita sebagai murid Yesus juga percaya bahwa Tuhan sungguh telah bangkit walaupun kita tidak melihat langsung seperti Maria. Iman yang kita miliki sebagai anugerah Rohkudus itu memiliki misi khusus. Maka tugas atau misi kita adalah seperti tugas yang disampaikan Tuhan Yesus kepada Maria Magdalena mewartakan Tuhan yang bangkit bagi segala bangsa terutama bagi mereka yang berinteraksi dengan kita dalam pergaulan, pekerjaan dan persahabatan kita khususnya kepada mereka yang belum mengenal Tuhan Yesus ataupun yang menyangsikan kebangkitan Tuhan. Tuhan memberkati. Amin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *