Pemberian diri yang total Santa Theresia dari Avila

Kalender Liturgi 15 Okt 2024

Selasa Pekan Biasa XXVIII

PW S. Teresia dr Yesus, Perawan dan Pujangga Gereja

Warna Liturgi: Putih

Bacaan I: Gal 4:31b-5:6

Mazmur Tanggapan: Mzm 119:41.43.44.45.47.48

Bait Pengantar Injil: Ibr 4:12

Bacaan Injil: Luk 11:37-41

 

Bacaan I

Gal 4:31b-5:6

Sunat tidak berarti sama sekali;

yang berarti hanyalah iman yang bekerja melalui cinta kasih.

 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia:

 

Saudara-saudara,

kita bukanlah anak dari wanita hamba,

melainkan dari wanita yang merdeka.

Sebab Kristus telah memerdekakan kita,

supaya kita benar-benar merdeka.

Karena itu berdirilah teguh

dan jangan mau tunduk lagi di bawah kuk perhambaan.

Sesungguhnya aku, Paulus, berkata kepadamu,

Jika kalian menyunatkan diri,

Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.

Sekali lagi kukatakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya,

bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.

Kalian lepas dari Kristus,

jika kalian mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat;

kalian hidup di luar kasih karunia!

Sebab oleh Roh dan karena iman,

kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.

Sebab bagi orang yang ada di dalam Kristus Yesus

hal bersunat atau tidak bersunat sama sekali tidak mempunyai arti.

Yang berarti hanyalah iman yang bekerja oleh kasih.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

 

Mazmur Tanggapan

Mzm 119:41.43.44.45.47.48

R:41a

Semoga kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan.

 

*Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan,

keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu,

 

*Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku,

sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.

 

*Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa,

untuk seterusnya dan selamanya.

 

*Aku hendak hidup dalam kelegaan,

sebab aku mencari titah-titah-Mu.

 

*Aku hendak bergembira dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu.

 

*Aku menaikkan tanganku

kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai,

dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.

 

 

Bait Pengantar Injil

Ibr 4:12

Sabda Allah itu hidup dan penuh daya,

menguji segala pikiran dan maksud hati.

 

 

Bacaan Injil

Luk 11:37-41

Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih.

 

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

 

Pada suatu ketika, selesai mengajar,

Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya.

Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan.

Tetapi orang Farisi itu heran

melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan.

Lalu Tuhan berkata kepadanya,

“Hai orang-orang Farisi,

kamu membersihkan cawan dan pinggan bagian luar,

tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan.

Hai orang-orang bodoh,

bukankah yang menjadikan bagian luar,

Dialah juga yang menjadikan bagian dalam?

Maka berikanlah isinya sebagai sedekah,

dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

Renungan:

 

Seorang pastor muda yang baru ditahbiskan mendapat penempatan di sebuah paroki yang baru ditinggalkan oleh seorang Pastor tua merasa sangat sedih sebab setiap hari Minggu jumlah umat yang mengikuti perayaan Ekaristi sangat sedikit.Gereja yang begitu luas yang bisa ditempati oleh seribu umat hanya dihadiri oleh kurang lebih seratus orang. Padahal jumlah seluruh umat di paroki tersebut kurang lebih tujuh ribu jiwa. Melihat situasi seperti itu maka semangatnya yang menggebu gebu untuk melayani umat mulai menurun namun dia tidak putus asa. Dia bertanya kepada beberapa umat: mengapa demikian? Mereka menjawab bahwa Pastor yang sebelumnya sangat rigoristis dan kaku. Banyak aturan yang dibuat sehingga umat merasa terkekang dan tidak bebas, seperti larangan tidak boleh memermandikan anak yang dari orangtua yang belum menikah, jika terlambat pintu Gereja ditutup dan setiap kotbahnya tidak pernah menyejukkan hati umat dan banyak hal lain yang membuat umat semakin menjauh. Setelah mendengar banyak masukkan dari umatnya, diapun mulai berdoa memohon penerangan RohKudus. Suatu hari dia membaca Injil Luk 11:37-41 dan dari bacaan ini dia terinspirasi untuk mengubah pola pendekatan terhadap umat. Dia mulai masuk ke kampung kampung, pergi menyapa umatnya di kebun, di lapangan bola bahkan di tempat tempat minum moke atau arak. Dia makan dan minum dengan mereka. Beberapa umat yang konservatif tidak menerima dengan pola ini namun lebih banyak yang bergembira sehingga banyak umat yang hadir setiap hari Minggu. Bagi umat setempat merupakan hal baru dan angin segar. Dia tidak marah tetapi dia hanya berkata kepada mereka bahwa Tuhan mencintai mereka dan menunggu mereka di Gereja setiap hari Minggu. Umat merasa bahwa Tuhan Allah yang diwartakan oleh sang imam muda sangat berbeda. Dalam dirinya, mereka tidak lagi melihat Tuhan sebagai Hakim yang setiap saat siap menghukum umat yang bersalah melainkan sebagai Allah yang Maha Kasih dan Pengampun. Allah tidak lagi bersifat Akbar dan Jauh tetapi Allah yang Akbar dan Akrab.

Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Galatia mengecam umat yang membeda bedakan antara penganut yang bersunat dan tidak bersunat. Umat Yahudi kristiani menganggap dirinya lebih tinggi dari mereka yang tidak bersunat. Paulus mengatakan bahwa Yesus datang untuk menyempurnakan hukum Taurat yang salah ditafsirkan oleh para pemimpin Yahudi dimana sunat bukanlah yang terpenting melainkan cintakasih. Ini membuat umat yang tidak bersunat merasa lega bahwa Allah mencintai mereka seperti mencintai mereka yang bersunat. Yesus juga mengecam orang orang Farisi yang hanya memperhatikan hal lahiriah daripada cintakasih kepada sesama. Mereka lebih mengutamakan hukum sehingga banyak hal yang terpenting diabaikan sehingga Yesus katakan: “berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih.”

Santa Theresia dari Avila, seorang biarawati kontemplatif dari biara Karmel telah memberikan dirinya secara total kepada Tuhan Yesus dan ia menjadi pribadi yang bersih atau suci. Ia melayani sesama dengan penuh kasih sayang, bahkan ketika dihadapkan pada situasi sulit. Theresia percaya bahwa mencintai sesama adalah cara untuk mencintai Yesus. Kehidupannya yang penuh cinta dan pengabdian membuatnya menjadi teladan spiritual bagi banyak orang. Sebagai balas atas cintanya, Yesus Kristus memberikan kepada Santa Theresia karunia untuk mendengarNya berbicara kepadanya secara langsung.

Santa Theresia dari Avila doakanlah kami. Amin

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *