Kalender Liturgi 27 Apr 2024
Sabtu Paskah IV
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I: Kis 13:44-52
Mzm Tanggapan: Mzm 98:1.2-3b.3c-4
Bait Pengantar Injil: Yoh 8:31b-32
Bacaan Injil: Yoh 14:7-14
Bacaan I
Kis 13:44-52
Paulus dan Barnabas berpaling kepada bangsa-bangsa lain.
Bacaan dari Kisah Para Rasul:
Waktu Paulus berada di Antiokhia di Pisidia pada hari Sabat datanglah hampir seluruh warga kota, berkumpul di rumah ibadat Yahudi untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota Antiokhia itu. Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 98:1.2-3b.3c-4
R:3cd
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,oleh lengan-Nya yang kudus.
*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah, dan bermazmurlah!
Bait Pengantar Injil
Yoh 8:31b-32
Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, sabda Tuhan.
Bacaan Injil
Yoh 14:7-14
Barangsiapa melihat Aku, melihat Bapa.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes:
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami,dan itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau,bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu; Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan:
Media Korea Selatan dan para netizennya sangat gusar, kecewa dan marah kepada Sin Taeng Yung yang berhasil membawa Indonesia ke semifinal dengan mengalahkan mereka. Berbagai caci maki dan ancaman mereka lontarkan karena ini pertandingan yang menyakitkan. Mengapa? Selain bahwa Sin Taeng Yung adalah warga negara Korea Selatan tetapi dia juga pernah sebagai pemain yang membela negaranya dalam berbagai event. Selain itu dia juga pelatih yang pernah mengangkat derajat negaranya ke dunia internasional persepakbolaan. Jerman sebagai negara papan atas dengan mudah dikalahkan dalam piala dunia dengan skor 2- 0. Dengan keberhasilannya itu bukannya mereka bersyukur dan berterima kepadanya malahan yang terjadi adalah dia dihina, dilempri telur busuk dan bantal buruk. Bantal dan telur busuk adalah lambang sebuah penghinaan besar sehingga membuat STY tertekan dan malu serta akhirnya menarik diri dari pelatih serta menerima tawaran Indonesia. Siapa yang salah ketika Marselino cs di bawah asuhan STY menang?
Hal serupa terjadi pada Santo Paulus dan Barnabas yang ingin agar warganya selamat dari kebinasaan jiwa. Mereka mati matian mewartakan Yesus yang bangkit namun bangsanya sendiri menolak. Mereka iri hati karena keberhasilan kedua Rasul itu membawa banyak umat non Yahudi untuk percaya kepada Tuhan Yesus. Seperti netizen Korea mereka menghujat keduanya. Inilah ayatnya: “Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati,dan sambil menghujat mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.”
Sin Taeng Yung akhirnya menjawab ancaman dan kemarahan bangsa Korea dengan mengatakan bahwa kenapa mereka marah, apa salah dia ? Mereka sudah menghina dirinya maka dia beralih ke bangsa lain yang menghargai usahanya. Begitupun dengan sikap kedua Rasul: Paulus yang mewakili sahabatnya menjawab tuduhan orang Yahudi: “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu
tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal.
Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.” Sikap para pendengar ajaran Paulus dan Barnabas sangat bergembira karena walaupun mereka tidak melihat Allah tetapi mereka percaya bahwa mereka juga berhak memiliki hidup yang kekal. “Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan mereka memuliakan firman Tuhan.Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu”.
Herannya tentang siapakah Allah dan hidup kekal malah dipertanyakan oleh para muridNya yang selalu ada bersama mereka. Yesus sampai menegur Filipus : “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami”. Yesus pun mengerti karena mereka kebanyakan orang yang tidak berpendidikan sehingga
Yesus pun menguatkan iman para murid dan kita semua bahwa jika kita percaya, Dia akan menjamin dua hal ini:
Pertama, para murid dan kita semua akan bisa melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Yesus lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada yang Dia pernah lakukan selama hidup bersama para muridNya.
Kedua, Tuhan Yesus akan mengabulkan semua permintaan para murid dan kita semua kepada Bapa jika kita dengan sepenuh hati meminta melalui diriNya karena dengan itu maka BapaNya dipermuliakan di dalam diriNya. Mengapa demikian? Tuhan Yesus sudah berulangkali mengatakan bahwa Dia dan Bapa adalah Satu. Pernyataan inilah yang membuat diriNya ditolak oleh bangsaNya sendiri. Yesus tidak putus sebab dalam sebuah kesempatan Dia mengatakan bahwa Dia juga harus menggembalakan domba domba lain. Domba domba itu yang hari ini bersukacita bersama dengan Barnabas dan Paulus karena telah diselamatkan. Batu yang dibuang oleh tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
Poin poin apa yang perlu kita perhatikan:
Pertama, seperti netizen Korea Selatan dan orang orang Yahudi kita sering menolak tawaran keselamatan jiwa demi harga diri, jabatan, kekuasaan dan uang. Kita mau cari gampang sehingga berkompromi dengan kejahatan, saling mendukung dalam tindakan kejahatan, bersifat pragmatis. Yang penting tidak menggangu kehidupan saya atau menguntungkan saya dan keluarga. Kita membiarkan kejahatan merajalela Lela. Pembiaran penipuan dan menutup mata terhadap ketidakadilan.
Kedua, seperti kedua golongan masyarakat di atas, kita sering iri hati terhadap kelebihan orang lain sehingga kadang kita menghalalkan segala cara agar orang lain tidak bahagia bahkan kita menghasut yang lain agar turut menghakiminya sesama yang belum tentu bersalah.
Ketiga, kita sering menutup mata untuk tidak melihat Tuhan dalam diri sesama yang menderita sehingga seperti Filipus kita bertanya tunjukkan Tuhan itu kepada kami padahal dalam perumpamaan tentang pengadilan terakhir Dia sudah mengatakan bahwa Dia hadir dalam orang orang menderita, tersingkir, orang sakit dan kaum marginal atau tidak diperhitungkan.
Keempat, kita sering mengagung agungkan sesuatu yang bersifat duniawi. Dalam pergaulan kita sering mencari muka demi jabatan dan kekuasaan sehingga kita menolak untuk bergaul dengan orang orang yang dianggap tidak mampu atau miskin. Kadang kita seperti Harmoko pada zaman Orde Baru yang selalu memuji mujikzat Soeharto dan lupa bahwa mereka orang besar juga tidak luput dari kebinasaan. Kita lupa bahwa sikap seperti itu sangat tidak disukai oleh Tuhan. Tuhan menciptakan kita sesuai kodratNya agar kita mencintai sesama yang juga adalah citraNya.
Kelima, hendaknya kita dengan sepenuh hati percaya akan Yesus sebagai Putra Allah karena apa yang diperbuatNya atas kehendak Allah. Jika kita memuliakan Allah melalui diriNya , Doa juga dipermuliakan. Tuhan memberkati. Amin
aut incidunt qui error quasi et explicabo quisquam quia. earum et qui sint sequi ipsum deleniti aut voluptatem ad esse unde aspernatur magnam voluptatem magnam eaque quod. qui alias illo minus vel odit voluptates est quae. aut velit saepe iure et ea occaecati tempore et dolores voluptatem suscipit et illo.
enim est quisquam et neque eligendi voluptatibus sint consequuntur vero earum et odio a molestias eius autem. dolores dolorem ut sed aut perferendis qui fugit quisquam fuga ea animi assumenda voluptatibus suscipit.