Rasul pemersatu

Kalender Liturgi 12 Nov 2024

Selasa Pekan Biasa XXXII

PW S. Yosafat, Uskup dan Martir

Warna Liturgi: Merah

Bacaan I: Tit 2:1-8.11-14

Mazmur Tanggapan: Mzm 37:3-4.18.23.27.29

Bait Pengantar Injil: Yoh 14:23

Bacaan Injil: Luk 17:7-10

 

Bacaan I

Tit 2:1-8.11-14

Hendaklah kita hidup saleh

sambil menantikan kebahagiaan yang kita harapkan

yaitu penampakan Allah dan penyelamat kita Yesus Kristus.

 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus:

 

Saudaraku terkasih,

beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat.

Para lanjut usia hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana,

sehat dalam iman, kasih dan ketekunan.

Demikianlah pula para wanita tua,

hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah,

jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur,

tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik,

dan dengan demikian mendidik wanita-wanita muda

mengasihi suami dan anak-anaknya,

hidup bijaksana dan suci,

rajin mengatur rumah tangganya,

baik hati dan taat kepada suaminya,

agar Firman Allah jangan dihujat orang.

 

Demikian pula terhadap orang-orang muda.

Nasihatilah mereka, supaya menguasai diri dalam segala hal,

dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik.

Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh

dalam pengajaranmu,

sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu

sehingga lawan menjadi malu,

karena tidak ada hal-hal buruk

yang dapat mereka sebarkan tentang kita.

 

Sebab sudah nyatalah kasih karunia Allah

yang menyelamatkan semua manusia.

Kasih karunia itu mendidik kita

agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi

dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah

di dunia sekarang ini,

sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia,

dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar,

dan Penyelamat kita Yesus Kristus.

Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita

untuk membebaskan kita dari segala kejahatan

dan untuk menguduskan bagi diri-Nya

suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

 

Mazmur Tanggapan

Mzm 37:3-4.18.23.27.29

R:39a

Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.

 

*Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik,

diamlah di negeri dan berlakulah setia,

bergembiralah karena Tuhan;

maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!

 

*Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh,

dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya;

Tuhan menetapkan langkah-langkah orang

yang hidupnya berkenan kepada-Nya.

 

*Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik,

maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi;

tetapi orang-orang benar akan mewarisi negeri

dan tinggal di sana untuk selama-lamanya.

 

 

Bait Pengantar Injil

Yoh 14:23

Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku.

Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

 

 

Bacaan Injil

Luk 17:7-10

Kami ini hamba-hamba tak berguna;

kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.

 

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

 

Yesus bersabda kepada para murid,

“Siapa di antaramu yang mempunyai seorang hamba

yang membajak atau menggembalakan ternak baginya,

akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang,

‘Mari segera makan’?

Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu,

‘Sediakanlah makananku.

Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku

sampai selesai aku makan dan minum!

Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.’

Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu,

karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?

 

Demikian jugalah kalian.

Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu

yang ditugaskan kepadamu,

hendaklah kalian berkata,

‘Kami adalah hamba-hamba tak berguna;

kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan’.”

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

Renungan:

 

Kita pasti masih ingat bahwa pada tahun 2018 sebanyak tiga Gereja di Surabaya dibom oleh para teroris. Ada banyak korban baik yang terluka maupun meninggal. Salah satu korban yang bukan anggota Gereja atau beragama Islam bernama Giri Catur Sungkowo. Sehari hari dia bekerja sebagai satpam di salah satu Gereja. Walaupun tidak beragama Kristen tetapi dia selalu menjaga Gereja terutama pada saat kaum Nasrani beribadah hingga pada suatu hari Minggu dia menghalangi mobil yang berusaha masuk membom salah satu Gereja. Bom meledak dan dia pun menjadi korbannya. Menurut istrinya dan orang yang mengenalnya bahwa dia adalah pribadi yang baik, suka menolong, tidak mengeluh dan murah hati. Bagi orang kristiani dia adalah pahlawan kemanusiaan. Santo Paulus mengajarkan kepada kita tentang bagaimana menjadi pribadi yang baik entah sebagai seorang yang lanjut usia maupun kaum muda yang masih energik. Menurut Paulus “kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar, dan Penyelamat kita Yesus Kristus.” Kasih karunia itu menyadarkan kita akan siapa kita di hadapan Tuhan. Kita hanyalah sebutir debu di hadapan Tuhan sehingga kita tidak perlu bermegah melainkan saling melayani dengan tidak bersungut-sungut. Yesus menyadarkan akan kehinaan atau ketaklayakan kita di hadapan Tuhan dengan mengatakan bahwa ” Kami adalah hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan’.” Perkataan Yesus disadari oleh Santo Yosafat Kuntzevyc, seorang Uskup Gereja Katolik Yunani yang tetap taat kepada wakil Petrus di Roma. Yosafat disebut sebagai rasul ekumenisme karena selama hidupnya Ia berusaha keras menyerukan persatuan di kalangan gereja-gereja Kristen di Ukraina. Saat itu di Ukraina terdapat tiga kelompok utama Kristen yang saling tidak akur, yaitu : Gereja Katolik Roma, Gereja Katolik Yunani Ukraina yang bersatu dengan paus Gereja Khatolik Roma serta Gereja Yunani Orthodox. Kesombongan di antara para penganut kelompok Gereja ini selalu disadarkan oleh Yosafat yang bernama asli Yohanes. Keuletannya untuk membela kesatuan Gereja tidak disukai oleh Gereja lain sehingga pada tanggal 12 November 1623, seorang imam Gereja Orthodox bernama Elias datang ke Keuskupan dan berteriak menghina Uskup Agung Josafat dari halaman keuskupan, dan mencoba memaksa masuk ke dalam kediaman uskup.Setelah beberapa saat massa menjadi semakin beringas lalu menyerbu masuk kedalam keuskupan. Bapa Uskup Yosafat mencoba untuk memastikan keselamatan para pembantunya sebelum ia sendiri berusaha menyelamatkan diri. Sayang sekali ia tidak bisa keluar tepat waktu. Ia ditangkap dan dianiaya sampai mati oleh massa. Jenasahnya kemudian dibuang ke sungai. Beberapa waktu kemudian Jenazah Santo Josaphat Kuntsevych ditemukan lalu dibawa ke Roma, di mana ia diberi kehormatan dan dimakamkan sebagai seorang martir Gereja dalam Basilika Santo Petrus. Santo Yosafat, doakanlah persatuan dalam keluarga, komunitas dan negara kami. Amin.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *