Tuhan memanggil manusia

Tuhan Memanggil Manusia

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jawaban manusia terhadap panggilan Tuhan baik dari orang terdekat maupun dari lingkungan dimana kita hidup atau berada. Seseorang dipanggil untuk mengikuti Tuhan pasti ada pengaruh dari orang lain atau dengan kata lain bahwa ada orang yang memiliki peranan penting dalam panggilan hidup kita. Dalam bacaan suci yang kita dengar dan baca pada hari Minggu ini kita mengenal ada dua sosok yang sangat berpengaruh dan panggilan hidup Samuel dan kedua Murid pertama Yesus yakni Andreas dan saudaranya Petrus. Kedua tokoh ini adalah sosok yang memiliki sifat sifat yang dikehendaki Allah seperti rendah hati, tulus, jujur dan suci. Kita tahu bahwa imam Eli dan Santo Yohanes pembaptis adalah kedua sosok yang sangat berperanan dalam panggilan murid muridnya dan menghantar mereka untuk mengenal,”Kebenaran sejati”.

Sifat yang sangat menyolok dari kedua guru atau nabi ini adalah kerendahan hati dan kejujuran mereka untuk mengantar para murid kepada,”Guru” utama dan sejati. Mereka tidak egois dan sadar bahwa mereka bukan guru sejati melainkan Tuhan sendiri sehingga mereka dengan rendah hati mengantar para murid kepada “Yang Sejati” itu. Panggilan itu unik karenaย  tidak berlaku sama bagi setiap orang. Setiap kita mempunyai kisah atau ceritera sendiri dalam mencari dan bertemu dengan Tuhan . Seperti ketiga tokoh dalam bacaan hari ini: Samuel dipanggil Tuhan secara langsung ketika dia sedang tidur, Andreas ditunjuk langsung oleh Santo Yohanes pembaptis dan Petrus diajak oleh Andreas untuk mengikuti Yesus. Kita semua sebenarnya dipanggil untuk menjadi murid Tuhan dengan berbagai kisah. Kita jangan berpikir bahwa panggilan itu hanya menjadi imam, biarawan atau biarawati. Tuhan sebagai inisiator panggilan kita mengharapkan kerjasama dari kita dengan menjawab panggilanNya sesuai porsi yang disiapkanNya. Entah sebagai rohaniawan, hidup berkeluarga ataupun panggilan apa saja dalam hidup ini. Kerendahan hati dan keterbukaan hati kita dituntut dalam menjawab panggilan Tuhan. Kita juga harus rendah hati dan terbuka untuk menghantar sesama kita untuk menjawab panggilan Tuhan dalam hidup mereka seperti Eli dan Yohanes pembaptis agar mereka bisa menemukan Tuhan dalam kisah hidup mereka.

 

Kalender Liturgi 14 Jan 2024

Minggu Pekan Biasa II

Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I: 1Sam 3:3b-10.19

Mazmur Tanggapan: Mzm 40:2.4ab.7-8a.8b-9.10

Bacaan II: 1Kor 6:13c-15a.17-20

Bait Pengantar Injil: Yoh 1:41;1:17b

Bacaan Injil: Yoh 1:35-42

 

Bacaan I

1Sam 3:3b-10.19

Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.

 

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel:

Pada hari itu

Samuel telah tidur di dalam bait suci Tuhan,

tempat tabut Allah.

Lalu Tuhan memanggil: “Samuel! Samuel!”

Samuel menjawab: “Ya, bapa.”

Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata,

“Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?”

Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.”

 

Samuel pergi dan tidur lagi.

Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi.

Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata,

“Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?”

Tetapi Eli berkata,

“Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali.”

 

Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan;

firman Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya.

Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya.

Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata,

“Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?”

Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu.

Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel,

“Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi,

katakanlah: Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.”

 

Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya.

Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana,

dan memanggil seperti yang sudah-sudah,

“Samuel! Samuel!”

Dan Samuel menjawab,

“Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.”

 

Samuel semakin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia.

Tidak ada satu pun dari sabda Tuhan itu yang dibiarkan-Nya gugur.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

 

Mazmur Tanggapan

Mzm 40:2.4ab.7-8a.8b-9.10

R:8a.9a

Aku datang, ya Tuhan

untuk melakukan kehendak-Mu.

 

*Aku sangat menanti-nantikan Tuhan;

lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong.

Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku

untuk memuji Allah kita.

 

*Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan,

tetapi Engkau telah membuka telingaku;

kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut;

Lalu aku berkata, “Lihatlah, Tuhan, aku datang!”

 

*Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku:

Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku;

Taurat-Mu ada di dalam dadaku.”

 

*Aku mengabarkan keadilan dalam jemaah yang besar,

bibirku tidak kutahan terkatup;

Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Bacaan II

1Kor 6:13c-15a.17-20

Tubuhmu adalah anggota Kristus.

 

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus

kepada Jemaat di Korintus:

 

Saudara-saudara,

tubuh bukanlah untuk percabulan,

melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.

Allah yang membangkitkan Tuhan Yesus

akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya.

Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus?

Siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan,

menjadi satu roh dengan Dia.

Jauhkanlah dirimu dari percabulan!

Setiap dosa lain yang dilakukan manusia,

terjadi di luar dirinya.

Tetapi orang yang melakukan percabulan

berdosa terhadap dirinya sendiri.

Atau tidak tahukah kamu

bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu,

yaitu Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah,

dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

Sebab kamu telah dibeli,

dan harganya telah dibayar lunas!

Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

Bait Pengantar Injil

Yoh 1:41;1:17b

Kami telah menemukan Mesias, yang artinya Kristus.

Kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

 

Bacaan Injil

Yoh 1:35-42

Mereka datang dan melihat di mana Yesus tinggal,

dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia.

 

Inilah Injil Suci menurut Yohanes:

 

Sekali peristiwa

Yohanes berdiri bersama dua orang muridnya

di tempat ia membaptis orang di Sungai Yordan.

Ketika melihat Yesus lewat, Yohanes berkata,

“Lihatlah Anak domba Allah!”

Mendengar apa yang dikatakan Yohanes,

kedua murid itu pergi mengikuti Yesus.

Tetapi Yesus menoleh ke belakang.

 

Melihat bahwa mereka mengikuti Dia,

Yesus lalu berkata kepada mereka,

“Apakah yang kamu cari?”

Kata mereka kepada-Nya,

“Rabi — artinya: Guru, di manakah Engkau tinggal?”

Yesus berkata kepada mereka,

“Marilah, dan kamu akan melihatnya.”

Mereka pun datang dan melihat di mana Yesus tinggal,

dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia.

Waktu itu kira-kira pukul empat.

 

Salah seorang dari kedua murid

yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus

adalah Andreas, saudara Simon Petrus.

Andreas mula-mula menemui Simon, saudaranya,

dan ia berkata kepadanya,

“Kami telah menemukan Mesias — artinya: Kristus.”

Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus.

 

Yesus memandang dia dan berkata,

“Engkau, Simon, anak Yohanes,

engkau akan dinamakan Kefas — artinya: Petrus.”

 

Demikianlah Sabda Tuhan.

 

Kotbah oleh P. Frans Ndoy SVD

 

Sari Firman, Hari Minggu Biasa kedua, B/II. Mendengar, menangkap maksud dan melakukan sesuatu.

Ketika sedang makan siang bersama, mama mengatakan : aduh, hujan lagi di luar. Kedua anaknya langsung bangun bergegas keluar untuk mengangkat jemuran. Kedua anak remaja itu mendengar kata2 mama, menangkap maksudnya dan melakukan sesuatu.

Seorang ayah masuk kedalam rumah. Anak lelakinya yang masih duduk di bangku SMA, sedang mendengar musik. Bunyi musik keras sekali. Ayah bilang : ada tetangga yg sakit serius. Puteranya langsung cepat2 menurunkan volume musik lalu mematikannya. Anak itu mendengar kata2 ayahnya, menangkap maksudnya dan melakukan sesuatu.

Menurut injil hari ini. Pada suatu hari Yohanes berada bersama dengan dua muridnya. Tiba2 Yesus muncul. Yohanes mengatakan : lihatlah Anak Domba Allah. Setelah mendengar apa yang dikatakan Yohanes, rabi mereka, keduanya menangkap maksudnya lalu melakukan sesuatu. Apa yang mereka lakukan? Keduanya mengikuti Yesus sang Anak Domba. Keduanya meninggalkan rabi yg lama dan mau menjadi murid dari Yesus sebagai rabi yang baru. Mereka langsung menyapa Yesus sebagai rabi. ” Rabi, dimanakah Engkau tinggal?”. Sejak hari itu kedua murid itu memulai satu hidup yang baru. Hidup sebagai murid Yesus. Hidup mereka berubah.

Saudara, bagaimana pengalaman kita? Sedikit sekali ibu yg mengalami sikap anak mereka seperti dalam cerita di atas. Banyak ibu berbicara, anak2 tidak mau dengar, bapak tidak mau dengar dan tentu mereka tidak melakukan apa yg diharapkan. Ada banyak ibu yg stress.

Sedikit sekali bapak yg mengalami sikap anaknya atau pasangannya seperti dalam cerita kedua diatas. Banyak bapak berbicara, anak2nya cuek, pasangannya cuek dan tentu mereka tidak melakukan sesuatu. Ada banyak bapak yg stress.

Ada banyak guru kesal. Mereka berbicara, murid2 tidak mau mendengar atau hanya sampai dengan mendengar tetapi tidak menangkap maksudnya apalagi untuk melakukan sesuatu.

Ada banyak pimpinan atau kepala dari satu lembaga atau instansi, berbicara tetapi dicuekin bawahannya dan tentu bawahannya atau stafnya, tidak melakukan sesuatu.

Ada banyak pastor menyampaikan sesuatu kepada umat, umat mendengar tetapi tidak berusaha menangkap maksudnya dan apalagi untuk melakukan sesuatu.

Ada banyak uskup menyampaikan sesuatu, tetapi para imamnya hanya mendengar, tidak berusaha menangkap maksudnya apalagi untuk melakukan sesuatu.

Saudara, hidup bersama menjadi surga dunia kalau semua bisa mendengar, menangkap maksudnya dan melakukan sesuatu. Keluarga, sekolah, kantor dsb akan menjadi aman dan anggotanya berbahagia kalau semuanya bisa mendengar, menangkap maksudnya dan melakukan sesuatu. Kita sendiri berbahagia, orang lain berbahagia.

Yohanes Pemandi pasti sangat berbahagia karena kedua muridnya mendengar, menangkap maksudnya dan melakukan sesuatu. Kita perlu belajar dari kedua murid itu.

Selamat berhari Minggu (pfn)

3 thoughts on “Tuhan memanggil manusia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *