Kalender Liturgi 11 Mar 2024
Senin Prapaskah IV
Warna Liturgi: Ungu
Bacaan I: Yes 65:17-21
Mazmur Tanggapan: Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b
Bait Pengantar Injil: Am 5:14
Bacaan Injil: Yoh 4:43-54
Bacaan I
Yes 65:17-21
Tidak akan terdengar lagi bunyi tangisan dan bunyi erang.
Bacaan dari Kitab Yesaya:
Beginilah firman Allah, “Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati. Bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh kegirangan. Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan, dan bunyi erang pun tidak .Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk. Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b
R:2a
Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.
*Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
*Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, tidak dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
*Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.
Bait Pengantar Injil
Am 5:14
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Allah akan menyertai kamu.
Bacaan Injil
Yoh 4:43-54
Lihat anakmu hidup.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes:
Sekali peristiwa Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea. Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya, “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.” Pegawai istana itu berkata kepada-Nya, “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar,bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, “Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.” Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, “Anakmu hidup.” Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.
Demikianlah sabda Tuhan.
Renungan
Yerusalem menurut Alkitab adalah ibu kota bangsa Israel kuno sejak tahun 1070 SM. Yerusalem berarti “Pemilik (Fondasi) Kedamaian Ganda”. Setelah bangsa itu terbagi menjadi dua kerajaan (997 SM), Yerusalem tetap menjadi ibu kota kerajaan Yehuda di sebelah selatan. Yerusalem sampai saat ini terkenal karena pusat keagamaan dari tiga agama besar di dunia yakni Yahudi, Kristen dan Islam. Yerusalem yang ada sekarang penting juga bagi umat kristiani karena di Yerusalem terjadi peristiwa besar untuk keselamatan umat manusia. Yesus memulai penderitaan dan kemenanganNya di Yerusalem. Oleh karena itu Yerusalem sebenarnya lambang kota Allah yang sesungguhnya. Allah bersemayam di Yerusalem Baru dengan kemuliaanNya. Di Yerusalem Baru tidak ada penderitaan dan sejenisnya.
Nabi Yesaya dalam bacaan pertama hari ini menggambarkan kepada kita seperti apa Yerusalem Baru dalam hal ini Surga. Allah menciptakan langit dan bumi yang baru di mana hanya ada kedamaian dan sukacita. Di sana tidak ada tangisan ataupun kesusahan. Oleh karena itu Allah mengajak umatNya untuk kembali kepadaNya dengan segenap hati agar bisa memperoleh sukacita itu. Untuk itu pemazmur hari ini mengajak kita untuk memuji dan memuliakan kebesaran Tuhan. Tuhan menghukum atau menyiksa kita hanya sebentar saja karena Ia mengasihani kita lagi karena kita umat yang dicintaiNya. Untuk itu seharusnya tak henti hentinya kita merendahkan diri kita dan memohon ampun kepada Tuhan serta mengakui kekuasaanNya dan memuliakan NamaNya yang Kudus. Tuhan akan berbahagia bila kita mengikuti perintahNya, mengakui kelemahan kita serta berbalik kepadaNya dengan segenap hati.
Tuhan Yesus dalam bacaan Injil hari ini memang sangat kecewa dengan kaum keluargaNya yang tidak menghormatiNya walaupun banyak mukjizat telah dibuatNya di Yerusalem di antara kaum keluarga dan di kotaNya sendiri. Dia pun berangkat ke Galilea di Kana, sebuah tempat yang terkenal karena di sana untuk pertama kalinya Tuhan Yesus membuat mujikzat mengubah air menjadi anggur. Orang orang desa memang lebih tulus untuk menerima Tuhan Yesus walaupun hanya sekali mujikzat dibuatNya di sana. Mereka menerimaNya dengan penuh sukacita. Ketulusan mereka dan pengakuan iman mereka akan kuasa Yesus dibuktikan lagi dengan undangan seorang pegawai istana ke kampungnya agar Tuhan menyembuhkan anaknya yang hampir mati karena sakit berat Tuhan Yesus mencelanya jangan hanya karena mujikzat mujikzat yang telah dia dengar maka dia mengundang Yesus. Pegawai itu tidak menggubris perkataan Yesus tetapi dia dengan penuh iman mengajak Tuhan Yesus untuk segera menyembuhkan anaknya. Hanya dengan perkataan Yesus, dia percaya anaknya sembuh. Dan memang Tuhan menyembuhkannya.
Mujikzat yang dibuat Tuhan Yesus merupakan tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan. Keselamatan itu menjadi sempurna di langit dan bumi yang baru seperti dikatakan Tuhan melalui nabi Yesaya. Tuhan hanya membutuhkan pengakuan kita akan kekuasaanNya dan kerendahan hati kita untuk menyembah dan memuliakan kebesaran Tuhan. Mari kita meneladani sikap orang orang Galilea dan si pegawai istana agar kita bisa tiba di Langit dan Bumi yang baru setelah perjuangan di dunia ini dan mendiam Yerusalem Baru dimana Allah Tritunggal bertahta dan hidup bersama para malaikat dan orang Kudus. Tuhan memberkati. Amin