Yesus dipersembahkan di Bait Allah

Kalender Liturgi 02 Feb 2024

Jumat Pekan Biasa IV

Warna Liturgi: Putih

Bacaan I: Mal 3:1-4

Mazmur Tanggapan: Mzm 24:7.8.9.10

Bacaan II: Ibr 2:14-18

Bait Pengantar Injil: Luk 2:32

Bacaan Injil: Luk 2:22-40

 

Bacaan I

Mal 3:1-4

Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya. Beginilah firman Tuhan semesta alam. “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, Supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Tuhanyang kamu cari itud engan mendadak akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang. Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada Tuhan.Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.

 

Demikianlah sabda Tuhan.

 

 

Mazmur Tanggapan

 

Mzm 24:7.8.9.10

R:10b

Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan.

*Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi,supaya masuklah Raja Kemuliaan! *Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan, yang perkasa dalam peperangan!

*Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!

*Siapakah itu Raja Kemuliaan?Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!

 

Bacaan II

Ibr 2:14-18

Dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya.

 

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:

 

Saudara-saudara, Orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya. Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut;dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham. Itulah sebabnya, dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Agung yang menaruh belas kasihan, yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

Demikianlah sabda Tuhan.

 

Bait Pengantar Injil

Luk 2:32

Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.

 

Bacaan Injil

Luk 2:22-40

Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu.

 

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

 

Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa, Maria dan Yosef membawa Anak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan,”Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untu mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya,yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah.Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya, untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya,”Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang. “Ada juga disitu seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya,dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah Hana pun datang ke Bait Allah, dan bersyukur kepada Allah serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.

 

RENUNGAN:

Tuhan menghendaki agar kita manusia mencapai kebahagiaan atau kesempurnaan bersama Dia kelak. Itulah tujuan utama hidup manusia yakni mencapai persekutuan yang abadi dengan Penciptanya. Dan Tuhan sendiri menghendaki agar situasi taman Eden yang telah dirusaki oleh manusia pertama terjadi lagi setelah kedurhakaan mereka. Namun Tuhan menuntut ketidaksetiaan manusia itu melalui pengorbanan. Tuhan selalu menuntut korban dari manusia untuk dipersembahkan kepadaNya sebagai pepulih atas dosa dosa. Kita ingat persembahan imam Agung Melkisedek, persembahan Kain dan Abil, Abraham mempersembahkan anak tunggalnya Ishak dan persembahan persembahan lainnya yang dilakukan oleh umat Israel merupakan tuntutan Tuhan kalau mau ada perdamaian dan persekutuan dengan Dia. Selama masa Perjanjian Lama umat yang diwakili oleh para imam terus mempersembahkan korban Bakaran kepada Tuhan jika mereka sudah menjauhkan diri dari Tuhan karena ketidaksetiaan mereka. Ketika mereka sedang mendurhakaiNya dan terjadi malapetaka atau bencana dalam hidup mereka maka mereka selalu mencari Tuhan dan mengambil hati Tuhan dengan korban persembahan. Tuhan melihat bahwa sering mereka sendiri yang melanggar perjanjian dan selalu mencari Dia maka melalui nabi Maleaki Tuhan menyampaikan kepada mereka bahwa  Dia akan datang ke baitNya namun nanti ada utusanNya yang mendahuluiNya dan mempersembahkan Korban yang benar seperti persembahan Yehuda dan Yerusalem yang menyenangkan hati Tuhan pada dulu dulu kala dan seperti tahun yang sudah sudah.

Maka persembahan yang benar kita saksikan pada hari ini sejak Tuhan yang menjadi sama seperti manusia mempersembahkan diriNya kepada Bapa. Pesta persembahan Yesus di Bait Allah bukan sekedar ritus yang menjadi kebiasaan orang yahudi melainkan tanda bahwa Allah benar benar menjadi manusia dan hidup seperti manusia kecuali dalam hal dosa. Dan Allah sendiri yang akan mempersembahkan diriNya Sendiri sebagai korban yang benar, korban yang luhur dan korban yang suci atau kudus. Korban persembahan Putra Allah sendiri merupakan korban yang sempurna. Tidak ada korban lain yang sempurna dan itu terjadi satu kali untuk selama lamanya. Tuhan tidak lagi membutuhkan korban persembahan lain karena korban Yesus adalah korban yang sempurna. Dengan itu jalan menuju kepada kesempurnaan atau persekutuan yang abadi dengan Penciptanya, hanya bisa ditempuh melalui Yesus. Yesus juga sudah menegaskan bahwa Dia adalah Jalan, kehidupan dan Kebenaran. Dan itu hanya bisa dicapai bagi mereka yang mempersembahkan dirinya kepada Tuhan bersama persembahan Yesus yang tersalib. Amin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *